Sebelumnya, seorang pembantu Senator Patrick Leahy, seorang senator Demokrat yang mengepalai subkomite operasi luar negeri, mengatakan aliran bantuan telah "dihentikan." "Ini adalah praktik saat ini, bukan kebijakan resmi, dan tidak ada indikasi berapa lama (penghentian) akan berlangsung," kata pembantu itu.
Pemerintahan Obama memutuskan untuk tidak membuat pernyataan tentang apakah penggulingan Mursi merupakan kudeta atau tidak. Jika penggulingan Mursi dinyatakan sebagai kudeta maka berdasarkan undang-undang AS, bantuan itu harus dihentikan.
"Kami belum membuat sebuah keputusan kebijakan untuk menangguhkan bantuan kami ke Mesir," kata Marie Harf, juru bicara Departemen Luar Negeri AS. "Kami belum membuat keputusan untuk menangguhkan semua bantuan kami ke Mesir atau memperlambat bantuan kami, setiap laporan yang bertentangan dengan itu adalah palsu."
Dalam laporan yang telah dibantah Gedung Putih, situs The Daily Beast sebelumnya melaporkan bahwa Pemerintah AS telah memutuskan untuk memperlakukan peristiwa di Mesir sebagai kudeta, tapi tanpa menyatakan hal itu secara resmi. Taktik seperti itu memberikan fleksibilitas bagi pemerintahan Obama untuk membalikkan sikap jika diperlukan, kata laporan itu.
Perdana Menteri sementara Mesir, Hazem el-Beblawi, mengatakan dalam sebuah wawancara pada hari Selasa bahwa akan menjadi kesalahan jika AS menghentikan bantuan militer. Ia berkeras, Kairo bisa bertahan hidup tanpa bantuan tersebut. Langkah seperti itu akan menjadi "pertanda buruk dan akan berpengaruh buruk bagi militer untuk beberapa waktu," kata Beblawi kepada ABC News dalam sebuah wawancara.
Namun dalam peringatan terselubung ke Washington, Beblawi sebelumnya mengatakan, Mesir telah berpaling ke Rusia untuk senjata dan ke depan akan menemukan jalan, bahkan tanpa bantuan AS jika perlu.
Arab Saudi telah mengatakan pihaknya dan negara-negara Arab lainnya akan memberikan bantuan jika Washington menghentikan aliran bantuan militer yang mencakup jet tempur, peralatan anti-teror, dan tank tempur.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.