Banjir pengungsi ini dalam salah satu peristiwa lintas batas terbesar sepanjang konflik Suriah yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun.
Warga Suriah meninggalkan Aleppo dan kawasan bergolak di Suriah utara dan membanjiri wilayah Kurdistan, melintasi jembatan ponton di sepanjang perbatasan yang sebagian besarnya tertutup.
"Ini sebuah pergerakan orang yang sangat besar, kata juru bicara UNHCR, Dan McNorton.
McNorton menambahkan, sebanyak 20.000 orang masuk ke Irak pada Kamis dan Sabtu pekan lalu, 6.000 orang pada Minggu, dan 3.000 orang lainya pada Senin.
Jumlah terbanyak pengungsi Irak yang meninggalkan negaranya dalam periode 24 jam adalah 9.000 orang pada November tahun lalu. Demikian data UNHCR.
"Kami tidak memiliki analisa lengkap tentang orang-orang yang sudah melewati perbatasan. Kami juga tidak memiliki perhitungan rinci pengungsi ini," lanjut McNorton.
Jembatan apung yang baru saja dibangun di Sungai Tigris, jembatan Peshkhabour, sebenarnya sudah ditutup untuk perlintasan pengungsi dan hanya dibuka untuk keperluan komersial.
"Tapi para pengungsi kini menggunakan perlintasan Sahela yang lebih terpencil," kata McNorton.
UNHCR, tambah McNorton, sudah mengirim truk-truk berisi pasokan kebutuhan darurat dan mendirikan tenda-tenda plastik untuk melindungi pengungsi dari panas matahari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.