Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima Militer: Mesir untuk Semua

Kompas.com - 19/08/2013, 09:56 WIB

KAIRO, KOMPAS.COM — Panglima Militer Mesir, Jenderal Abdul Fattah al-Sisi menyampaikan pesan kepada pendukung Presiden Mesir terguling, Muhammad Mursi, bahwa "ada ruang untuk semua orang di Mesir".

Jenderal Abdul Fattah al-Sisi mendesak pendukung Mursi ikut membantu "membangun kembali jalur demokrasi" dan "menyatukannya dalam proses politik".

Menurutnya, pihak militer tidak dapat mengabaikan aspirasi jutaan orang yang menuntut pengunduran diri Mursi yang terpilih secara demokratis.

Namun demikian, dalam pidato di hadapan anggota militer dan polisi pada Minggu (18/8/2013), Jenderal al-Sisi memperingatkan bahwa militer tidak akan membiarkan kekerasan lebih lanjut setelah kerusuhan yang terbaru.

"Kami tidak akan diam menonton kehancuran negara, sementara teror terus menerpa rakyat," katanya seperti dikutip pada halaman Facebook militer Mesir.

Namun secara umum, al-Sisi juga mengutarakan kalimat bernada lunak yang ditujukan kepada para pendukung Mursi, yaitu agar mereka mau bergabung dalam proses politik.

"Ada ruang untuk semua orang di Mesir, dan kami sangat berhati-hati setiap tetes darah warga Mesir," katanya.

Kelompok Ikhwanul Muslimin telah menyerukan demonstrasi setiap hari sejak pasukan keamanan membersihkan kamp mereka di Kairo pada Rabu dan mengumumkan keadaan darurat.

Lebih dari 600 orang tewas selama operasi keamanan, termasuk dari pihak aparat keamanan, dan setidaknya 173 tewas pada Jumat selama "hari kemarahan" yang digelorakan oleh pendukung Muhammad Mursi.

Puluhan tahanan tewas

Terakhir, sedikitnya 36 orang tahanan anggota Ikhwanul Muslimin terbunuh ketika mereka mencoba melarikan diri ketika dipindahkan ke penjara di luar Kairo.

Awalnya, Menteri Dalam Negeri Mesir mengatakan, mereka tewas dalam baku tembak setelah rombongan yang membawa sekitar 612 orang tahanan menuju penjara Abu Zaabal di provinsi Qalyubia, diserang oleh orang-orang tidak dikenal yang bersenjata.

Aksi kekerasan yang dilancarkan pendukung Mursi terus berlanjut.

Belakangan Menteri tersebut mengatakan, para tahanan itu tewas akibat menghirup gas air mata, yang meledak ketika para tahanan melarikan diri dan menyandera anggota polisi. Polisi ini kemudian dibebaskan, tapi terluka parah, tambah menteri.

Sebuah sumber penegak hukum mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa anggota Ikhwanul Muslimin itu mati lemas dalam bagian belakang mobil polisi yang penuh sesak.

Secara terpisah, Kementerian Dalam Negeri mengatakan bahwa mereka melarang apa yang disebut "komite rakyat", yang dibentuk masyarakat di sejumlah daerah demi keamanan, karena telah disalah gunakan untuk main hakim sendiri.

Pada jumpa pers hari Minggu, Menteri Luar Negeri sementara, Nabil Fahmy, menunjukkan tayangan video yang memperlihatkan sejumlah demonstran bersenjata tengah menembaki pasukan keamanan di Kairo.

Sejauh ini, lebih dari 1.000 anggota Ikhwanul Muslimin telah ditahan dalam penggerebekan sejak Rabu lalu. Para pejabat mengatakan telah menyita bom, senjata, dan amunisi milik mereka.

Sebanyak 300 orang di antaranya ditahan di beberapa kota pada hari Minggu, termasuk di Kairo, Alexandria, Suez, dan Assiut, kata sumber di kalangan pejabat keamanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com