Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Tarik Dubes di Mesir dan Kecam Standar Ganda Barat atas Situasi Mesir

Kompas.com - 16/08/2013, 05:15 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber Reuters
ANKARA, KOMPAS.com — Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan, Kamis (15/8/2013), mendesak Dewan Keamanan PBB membahas pembantaian Mesir untuk menghentikan pertumpahan darah. Turki juga telah memanggil pulang duta besarnya untuk Mesir, menyusul insiden berdarah yang menewaskan tak kurang dari 638 orang dan melukai 4.000 orang pada Rabu (14/8/2013).

"Mereka yang tinggal diam menghadapi pembantaian ini sama bersalahnya dengan mereka yang melakukan (pembantaian) ini. Dewan Keamanan PBB harus segera membahas (masalah ini)," tegas Erdogan dalam konferensi pers di Ankara.

Selain itu, Turki berpendapat, Barat telah menerapkan standar ganda yang sangat kentara dalam menyikapi situasi di Mesir. "Saya sampaikan pada negara-negara Barat. Anda tetap diam di Gaza, Anda tetap diam di Suriah... Anda masih diam pada Mesir. Jadi kenapa Anda berbicara tentang demokrasi, kebebasan, nilai-nilai global, dan hak asasi manusia?" kecam Erdogan lantang.

Seiring pernyataan Erdogan, para pejabat PBB menyatakan bahwa Dewan Keamanan PBB akan bertemu Kamis (15/8/2013) waktu setempat, menyusul permintaan dari Perancis, Inggris, dan Australia yang menjadi anggota dewan tersebut.

Pejabat Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan, negara itu telah memanggil pulang duta besarnya untuk Mesir. Pemanggilan dilakukan untuk konsultasi setelah pembantaian di Mesir, dan tak dipastikan kapan duta besar tersebut kembali lagi ke Kairo.

Turki menjadi salah satu negara yang paling keras mengkritisi kudeta militer terhadap pemerintahan Presiden terguling Mesir Muhammad Mursi. Meski demikian, dalam kecaman kerasnya menyusul insiden berdarah Mesir, Erdogan tak menyinggung sikap negara-negara Arab yang sama-sama berdiam diri.

Erdogan berpendapat, kalangan Barat menerapkan standar ganda terkait penggulingan Mursi yang berbuntut "pembantaian" pada Rabu (14/8/2013) tersebut. "Mereka yang mengabaikan kudeta ini, mereka yang tidak bisa mengkritik kudeta, dan mereka yang bahkan gagal untuk menampilkan kehormatan untuk menyebut kudeta sebagai 'kudeta', juga bertanggung jawab atas pembunuhan anak-anak tak berdosa," tegas Erdogan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com