Kepada polisi, para orangtua mengatakan kalau biksu senior tersebut memaksa para murid barunya itu berhubungan seks anal. "Gara-gara perbuatan biksu itu, anak-anak kami mengalami tekanan mental," kata para orangtua tersebut.
Para orangtua itu juga mengaku bahwa ditemukan robekan pada anus para korban. Ada juga korban yang mengalami luka goresan pada dubur.
Laporan para orangtua itu juga menunjukkan sedikitnya ada 50 siswa baru yang menjadi korban pelecehan seksual. "Setiap hari, biksu senior itu meminta muridnya memijat dirinya. Lalu, pelecehan seksual itu terjadilah," begitu bunyi laporan ke polisi.
Tak cuma itu, dalam laporan tersebut, ada orangtua yang mengatakan bahwa biksu senior itu mengancam akan menyiksa para murid andai ada yang melaporkan kelakuan bejat tersebut kepada orangtua bersangkutan.
Kendati begitu, kata Ruangphu, menurut penyelidikan polisi, biksu dimaksud sudah kabur dari biara. "Para korban kini dalam penanganan rumah sakit untuk perawatan fisik dan psikis lebih lanjut," demikian kata Posawee Ruangphu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.