Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Al Qaeda Klaim Dalangi Bom Idul Fitri di Irak

Kompas.com - 12/08/2013, 18:27 WIB
BAGHDAD, KOMPAS.com — Kelompok militan yang berafiliasi dengan Al Qaeda, dalam pernyataannya, Senin (12/8/2013), mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian serangan bom yang menewaskan puluhan orang tepat pada hari raya Idul Fitri lalu.

Kelompok militan itu, Negara Islam Irak dan Levant (ISIL), bahkan mengancam akan terus melakukan serangan serupa di wilayah Irak.

ISIL terbentuk awal tahun ini melalui merger kelompok-kelompok afiliasi Al Qaeda di Suriah dan Irak.

Levant atau Bilad ash-Sham adalah nama lain kawasan Mediterania Timur antara Anatolia (Turki) hingga Mesir. Kawasan ini meliputi Lebanon, Suriah, Jordania, Israel, Palestina, Siprus, wilayah selatan Turki, dan Semenanjung Sinai.

"ISIL melakukan serangan di Baghdad dan wilayah selatan Irak dan tempat-tempat lain untuk memberikan sebuah pesan," demikian pernyataan ISIL, yang dikutip SITE sebuah kelompok yang memantau situs-situs kelompok militan.

ISIL juga mengklaim bertanggung jawab atas pembobolan dua penjara besar di Irak bulan lalu yang mengakibatkan ratusan tahanan, termasuk para anggota Al Qaeda, melarikan diri.

"Mereka akan membayar mahal atas perbuatannya. Tak akan ada hari yang aman baik selama Idul Fitri atau sesudahnya," lanjut ISIL.

"Mereka harus mewaspadai langkah dan menghentikan penahanan serta berhenti menyakiti kelompok Sunni," tambah ISIL.

Tepat pada hari raya Idul Fitri lalu serangkaian serangan bom menghantam pasar, kafe, dan sejumlah taman saat warga Irak merayakan berakhirnya bulan Ramadhan.
Akibat serangan itu, hampir 80 orang tewas dan ratusan lainnya menderita luka.

Ramadhan tahun ini menjadi bulan puasa paling berdarah di Irak selama beberapa tahun belakangan. Sedikitnya 1.000 orang tewas dalam satu bulan terakhir akibat berbagai serangan di Irak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com