Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Norwegia "Blusukan" Jadi Sopir Taksi Selama Sehari

Kompas.com - 12/08/2013, 15:38 WIB
OSLO, KOMPAS.com — Gaya "blusukan" ternyata bukan monopoli Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi. PM Norwegia Jens Stoltenberg juga gemar "blusukan".

Namun, PM Stoltenberg tidak masuk keluar kampung kumuh seperti yang dilakukan Jokowi. Dia memilih menjadi pengemudi taksi di ibu kota Oslo, selama satu hari.

Kegiatan unik ini dilakukan diam-diam sang perdana menteri pada Juni lalu. Karuan saja, penumpang taksi banyak yang menduga pemimpinnya itu sudah tidak lagi bekerja sebagai perdana menteri.

Dengan mengenakan seragam pengemudi taksi dan kacamata hitam, Stoltenberg mengantar penumpang taksi ke berbagai tempat di Oslo.

Dia baru mengakui identitasnya sebagai perdana menteri jika penumpangnya mengenali dirinya.

Aksi Stoltenberg ini dirancang sebagai bagian dari kampanye Stoltenberg yang maju kembali sebagai kandidat perdana menteri. Semua aksi Stoltenberg direkam sebuah kamera video tersembunyi.

Dalam wawancara dengan harian VG, Minggu (11/8/2013), Stoltenberg mengatakan, tujuan aksi jadi sopir sehari itu adalah untuk mendengar pendapat jujur warga tentang politik.

"Salah satu tempat orang mengatakan banyak hal dengan jujur adalah di dalam taksi," kata Stoltenberg.

Banyak hal mengejutkan selama Stoltenberg menjadi sopir taksi. Salah satunya adalah penumpang yang mengira dia sudah berhenti dari jabatannya.

"Jadi Anda sekarang mengemudi taksi? Apakah Anda sudah berhenti jadi perdana menteri?" tanya seorang penumpang.

Para penumpangnya kebanyakan terkejut, sekaligus senang bercampur curiga dengan aksi Stoltenberg itu sebelum mereka akhirnya mendiskusikan politik.

Salah satu hal yang tak disukai penumpang dari Stoltenberg yang sudah delapan tahun menjadi perdana menteri Norwegia adalah cara mengemudinya yang buruk.

"Saya tak suka caranya mengemudi. Cara mengemudi Anda sangat buruk," kata penumpang ketiga Stoltenberg.

Politisi di Norwegia dan negara-negara Skandinavia cenderung lebih mudah "diakses" rakyatnya dibanding para politisi Eropa Barat lainnnya.

Warga Oslo terkadang bertemu perdana menterinya tengah berjalan-jalan santai di kawasan hutan di sekitar Oslo pada akhir pekan.

Saat VG menanyakan apakah Stoltenberg mempertimbangkan profesi menjadi pengemudi taksi jika tak terpilih lagi, dia memberi jawaban diplomatis.

"Saya kira bangsa dan penumpang taksi Norwegia lebih memilih saya menjadi perdana menteri dan bukan sopir taksi," ujar dia.

Pemilihan parlemen Norwegia akan digelar pada 9 September mendatang. Partai Buruh yang menauingi Stoltenberg akan berkompetisi melawan oposisi, Partai Konservatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com