"Saya sudah membaca sebuah nota kesepahaman (MoU) untuk mengekspor uranium ke Iran," kata Wakil Menteri Pertambangan Zimbabwe Gift Chimanikire kepada harian terbitan Inggris itu.
Kesepakatan yang dilaporkan sudah ditandatangani tahun lalu itu, membuat negara-negara Barat terkejut.
Chimakire mengatakan, penandatanganan MoU soal ekspor uranium itu diteken tanpa sepengetahuan dirinya.
Kesepakatan itu, lanjut Chimakire, hanya diketahui sedikit orang di pucuk pimpinan pemerintah Zimbabwe.
Apalagi, Amerika Serikat dan Uni Eropa sudah menjatuhkan sanksi ketat yang diharapkan membuat program nuklir Iran menjadi timpang.
Meski Zimbabwe dan Iran sudah meneken MoU ekspor uranium, tetapi The Times melaporkan masih butuh waktu lama sebelum cadangan uranium Zimbabwe siap untuk diekspor.
Pada April 2010, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad pernah berkunjung ke Harare, Zimbabwe.
Saat itu, Presiden Zimbabwe Robert Mugabe mengatakan Iran tak perlu meragukan dukungan berlanjut Zimbabwe terhadap program nuklir Iran.
Chimakire adalah politisi oposisi yang kemungkinan besar akan terdepak dari pemerintahan setelah pemilihan umum Zimbabwe memberi kemanangan telak untuk partai Zanu-PF pendukung Mugabe.
Kemenangan itu sekaligus mengakhiri koalisi rapuh antara Zanu-PF dan partai MDC pimpinan PM Morgan Tsvangirai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.