Menurut Menteri Imigrasi Tony Burke, Rabu (7/8/2013), kebijakan untuk tidak menerima para pencari suaka untuk dimukimkan di Australia tampaknya semakin luas diketahui oleh para pencari suaka di Indonesia. Pernyataan ini muncul di saat sebuah kapal tiba lagi di dekat Pulau Christmas hari Selasa malam membawa 65 penumpang.
Menurut Burke, laporan intelejen yang mereka dapatkan dari Indonesia menyebutkan para pencari suaka meminta kembali uang mereka. "Ketika saya mengatakan permintaan uang kembali itu banyak dilakukan, jumlahnya memang banyak." kata Burke kepada wartawan di Sydney.
"Tidak diragukan lagi pesan kami sampai ke sana. Mereka menyadari bahwa apa yang mereka bayar sekarang tidak bisa lagi mereka dapatkan." kata Burke.
Contoh lain, menurut Burke, bahwa kebijakan garis keras ini mulai membuahkan hasil adalah sejumlah besar pencari suaka yang dikirim ke Papua Nugini sekarang mengadakan pembicaraan dengan petugas dari Organisasi Internasional bagi Migran (IOM) agar bisa dipulangkan ke negara asal mereka.
Sementara itu, pemimpin oposisi Tony Abbott mengatakan selama Partai Buruh berkuasa sejak tahun 2007, 50 ribu pencari suaka sudah tiba di Australia. "Negara kita sudah melewati tonggak sejarah buruk. Bayangkan angkanya sudah 50 ribu. Ini melebihi penduduk kota seperti Coffs Harbour atau Gladstone," kata Abbott ketika sedang melakukan kampanye di Lauceston (Tasmania).
Menurut laporan koresponden Kompas.com di Australia L. Sastra Wijaya, 26 kapal membawa 1879 pencari suaka sudah tiba di Australia sejak PM Kevin Rudd mengumumkan kebijakan pencari suaka terbaru di mana seluruh pencari suaka akan dipindahkan ke Papua Nugini dan Nauru, dan tidak akan dimukimkan di Australia. Sejauh ini di tahun 2013, menurut data Departemen Imigrasi, 17.710 pencari suaka sudah tiba, melebihi angka 17.702 di tahun 2012.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.