Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/08/2013, 16:46 WIB
EditorErvan Hardoko
PARIS, KOMPAS.com - Perancis akan memangkas 34.000 personel militernya selama enam tahun ke depan. Kebijakan ini diambil akibat krisis keuangan sekaligus membentuk angkatan bersenjata yang lebih ramping.

Menteri Pertahanan Perancis Jean-Yves Le Drian akan mempresentasikan rencana anggaran pertahanan sebesar 165 juta poundsterling atau sekitar Rp 2.500 triliun untuk enam tahun ke depan dalam rapat kabinet, Jumat (2/8/2013).

Sebelumnya, pada April lalu, Kementerian Pertahanan sudah memperingatkan bahwa anggaran militer akan statis dalam beberapa tahun ke depan saat menentukan prirotas anggaran pertahanan 2014-2019.

Dalam perencanaan anggaran itu, Kementerian Pertahanan sudah mengantisipasi pemangkasan personel hingga 12 persen.

Pemerintah Perancis ingin menghemat anggaran hingga 60 miliar euro selama lima tahun ke depan untuk menyesuaikan dengan target defisit anggaran.

Namun, pemerintah Perancis juga tak ingin melakukan pemangkasan drastis anggaran militer setelah para perwira militer dan anggota parlemen memperingatkan pemangkasan drastis anggaran akan mempengaruhi kemampuan militer dalam menghadapi ancaman keamanan global.

Meski demikian, tetap saja pemangkasan personel militer ini sangat menyakitkan di tengah meningkatnya angka pengangguran dan ketidakpuasan terhadap pemerintahan sosialis di bawah Presiden Francois Hollande, yang diharapkan bisa memperbaiki perekonomian.

Salah satu yang terpengaruh pemangkasan anggaran itu utu adalah pemesanan jet tempur Rafale dari perusahaan Dassault. Dengan anggaran yang dihemat, AU Perancis hanya akan menerima 26 pesawat dalam enam tahun, berkurang 11 unit per tahun dari yang direncanakan semula.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com