Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pendaki Selandia Baru Tewas di Gunung K2 Pakistan

Kompas.com - 30/07/2013, 13:08 WIB
WELLINGTON, KOMPAS.com — Dua pendaki gunung asal Selandia Baru, yang adalah pasangan ayah dan anak, meninggal dunia saat mencoba menaklukkan puncak gunung K2 di Pakistan.

Martin Schmidt (53) dan putranya Denali Schmidt (25) tengah berupaya menaklukkan gunung setinggi 8.611 meter dari permukaan laut itu ketika longsor terjadi pada Jumat (26/7/2013).

Putri Martin, Sequioa, memastikan ayah dan kakaknya hilang dalam peristiwa itu. Pernyataan ini diperkuat penjelasan petugas Pakistan yang ikut dalam operasi pencarian.

Manzoor Husain, ketua Klub Alpine Pakistan yang memimpin pencarian, mengatakan, sebelum kedua warga Selandia Baru itu hilang, telah terjadi sejumlah longsor salju.

Situasi itu, lanjut Manzoor, seharusnya menjadi petunjuk bagi para pendaki untuk turun sementara waktu.

"Saya kira dalam hal ini mereka terlalu memaksakan diri," kata Manzoor kepada Radio New Zealand.

"Saat semua orang berusaha turun dan akan melanjutkan upaya pendakian keesokan harinya karena longsor, seharusnya mereka juga turun," papar Manzoor.

Manzoor menambahkan, para sherpa asal Nepal yang mencapai Kamp 3 mengatakan telah menemukan sejumlah peralatan pendakian seperti crampons, semacam alas sepatu berpaku untuk memudahkan pendaki berjalan di lapisan es, serta kapak es.

Kedua peralatan itu sangat vital bagi seorang pendaki di sebuah gunung yang diselimuti salju seperti K2.

"Itulah sebabnya kami menyimpulkan mereka hilang. Pendaki gunung tidak akan bergerak tanpa kedua peralatan itu," sambung Manzoor.

Martin Schmidt adalah seorang pendaki gunung profesional yang bekerja sebagai duta perusahaan peralatan mendaki gunung buatan Selandia Baru, Macpac.

Pakistan memiliki lima dari 14 gunung tertinggi di dunia. Gunung K2 atau Chhogiri adalah gunung tertinggi kedua setelah Everest.

Gunung yang terletak di perbatasan Pakistan dan China ini memliki ketinggian 8.611 meter dan dikenal sebagai "Gunung Kejam" karena medannya yang sangat sulit.

Akibat kesulitan yang tinggi itu, gunung ini adalah gunung kedua yang memakan korban pendaki paling banyak. Satu dari empat orang yang mencoba menaklukkan gunung ini tewas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com