Rombongan ini adalah kelompok pertama setelah PM Kevin Rudd memutuskan bahwa seluruh pencari suaka akan dipindahkan ke Papua Niugini.
Dalam kritiknya, Menteri Luar Negeri Fiji Ratu Inoke Kubuabola mengatakan, kebijakan Australia "arogan" dan mengancam kestabilan masyarakat Melanesia.
Menurut laporan The Age, Senin (29/7/2013), mengutip sumber-sumber di Pulau Christmas, pesawat ke Papua Niugini membawa pencari suaka ini akan lepas landas pada Selasa pukul 17.50, walau ada kemungkinan berubah karena masalah ini sangat "sensitif".
Departemen Imigrasi Australia sudah mengeluarkan foto-foto yang menunjukkan pesawat kargo yang membawa peralatan tambahan ke Pulau Manus guna menampung para pencari suaka baru.
Sementara itu, menurut laporan koresponden Kompas.com di Australia, L Sastra Wijaya, jajak pendapat yang dilakukan lembaga Essential mengatakan bahwa 61 persen warga Australia yang disurvei mendukung kebijakan pemerintah federal untuk mengirimkan para pencari suaka ke Papua Niugini.
Dari warga yang setuju ini, 75 persennya adalah pendukung Partai Buruh, dan 58 persen pendukung Partai Liberal, dengan 62 persen pendukung Partai Hijau menentang kebijakan tersebut.
Mayoritas penduduk dari semua strata ekonomi mendukung kebijakan ini. Namun menurut Essential, mereka yang cenderung menolak adalah para lulusan universitas.
PM Kevin Rudd sendiri mengatakan, dengan adanya kebijakan baru tersebut, mungkin baru beberapa bulan mendatang jumlah kapal yang tiba di Australia akan berkurang.
Sejauh ini, sudah ada 16 kapal yang tiba membawa lebih dari 1.300 pencari suaka sejak kebijakan diuraikan pada minggu lalu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.