Oposisi Rusia: Putin Tangkap Ikan 21 Kg? Itu Bohong!

Pada Jumat (26/7/2013), Kremlin menyatakan Putin berhasil menangkap ikan pike seberat 21 kilogram dalam perjalanannya ke kawasan Tuva, Siberia.

Kremlin juga merilis foto dan rekaman televisi yang menampilkan Putin tengah memancing sambil bertelanjang dada.

Foto-foto itu sangat jelas ditujukan untuk menampilkan Putin, dalam usianya yang sudah 60 tahun, masih cukup sehat berkegiatan di alam liar dan masih cukup berenergi untuk menangkap ikan yang cukup besar.

Kremlin ingin menyatakan Putin masih cukup mampu memimpin Rusia saat ini dengan berbagai perubahan di dunia.

Namun, aksi Putin itu memicu oposisi untuk membuktikan bahwa hasil tangkapan Putin itu adalah rekayasa Kremlin belaka.

Bloger dan penulis Alfred Kokh menghitung panjang, diameter, dan volume ikan itu, dan mengatakan ikan tersebut hanya memiliki berat 10-11 kilogram, bukan 21 kilogram seperti diklaim Kremlin.

Sementara itu, jurnalis pro-oposisi Oleh Kashin menambahkan, ikan seberat 21 kilogram seperti yang ditangkap Putin dipastikan tak bisa berenang dan langsung tenggelam di danau tempat dia memancing.

"Ikan seberat itu tak akan bisa berenang. Ikan itu akan langsung tenggelam," kata Kashin lewat akun Twitter-nya.

Menanggapi reaksi negatif kelompok oposisi ini, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menganggap semua komentar itu tak lebih dari sekadar "sampah".

"Saat ini sedang musim panas, tak ada yang dilakukan orang dan mereka membutuhkan sesuatu untuk dibicarakan," kata Peskov.

"Saya melihat sendiri saat ikan itu ditimbang. Ikan itu memang beratnya lebih dari 20 kilogram," tambah Peskov.

Harian pro-Kremlin Komsomolskaya Pravda tak menulis satu kata pun yang mencurigai "prestasi" Putin itu. Harian itu bahkan memuat aksi sang presiden dalam satu halaman khusus.

"Banyak orang mengatakan bisa menangkap ikan sebesar itu adalah sebuah kebetulan," kata pakar memancing, Vitaly Maximov, kepada Komsomolskaya Pravda.

"Yakinlah, keberhasilan itu bukan kebetulan. Anda harus memiliki mental juara dan berani mengambil risiko," tambah Maximov.