Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 27/07/2013, 14:46 WIB
|
EditorErlangga Djumena

WELLINGTON, KOMPAS.com — Seorang pria asal Afrika Selatan disebut terlalu gemuk untuk bisa menetap permanen di Selandia Baru, meskipun dia sudah berhasil menurunkan berat 30 kg sejak pindah enam tahun lalu.

Albert Buitenhuis, sekarang memiliki berat 130 kg dan istrinya Marthie kemungkinan akan dideportasi karena perpanjangan visa kerja mereka ditolak terkait berat badan Albert.

Menurut laporan harian The Press hari Sabtu (27/7/2013), Imigrasi Selandia Baru (INZ) mengatakan, berat badan Albert bisa menjadi beban bagi jasa pelayanan kesehatan Selandia Baru, dan menurut pemeriksaan kesehatan, Albert tidak lagi memenuhi kriteria standar kesehatan yang normal.

Keluarga ini mengatakan, mereka pindah dari Afrika Selatan ke Christchurch enam tahun lalu, ketika berat badan Albert 160 kg, dan visa kerja mereka diperpanjang setiap tahun tanpa masalah. "Kami memperpanjang dari tahun ke tahun, dan tidak ada masalah. Mereka tidak pernah menyebut soal berat Albert, dan waktu itu beratnya lebih dari sekarang," kata Marthie.

"Ironisnya adalah saat ini, beratnya lebih ringan dibandingkan ketika kami pertama kali tiba di Selandia Baru, dan ketika itu visa kami diterima oleh Imigrasi," tambahnya.

Seorang juru bicara INZ mengatakan, visa Buitenhuis ditolak karena berat badannya membuat pria ini rawan terkena berbagai penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, gangguan jantung, dan kesulitan tidur (apnea).

"Penting sekali semua imigran memiliki standar kesehatan normal guna mengurangi biaya kesehatan yang harus ditanggung oleh negara," kata juru bicara tersebut.

Menurut laporan OECD baru-baru ini, Selandia Baru berada di peringkat ketiga daftar negara maju yang memiliki tingkat kegemukan tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat dan Meksiko.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke