Selanjutnya mereka menghentikan sejumlah pengemudi truk dan memeriksa tanda pengenal mereka. Tak lama kemudian mereka mengeksekusi 14 pengemudi truk yang adalah pemeluk Syiah.
Insiden ini berawal dari serangan 150 anggota militan ke kota Sulaiman Bek pada Rabu (24/7/2013) malam dengan menggunakan mortir, roket peluncur granat, dan senapan serbu.
Serangan itu membuat pasukan keamanan mundur dari pos mereka di dekat jalan raya yang menghubungkan Baghdad dengan daerah-daerah di utara.
Setelah berhasil memukul mundur pasukan keamanan, militan kemudian mendirikan penghalang jalan dan memeriksa tanda pengenal orang yang melintas.
"Para kriminal itu adalah anggota kelompok Negara Islam Irak, dan mereka memang mengincar dan membunuh para sopir Syiah dan melepaskan orang Sunni," kata pejabat setempat, Shalal Abdul Baban.
"Mereka dibunuh setelah tanda pengenal mereka diperiksa," lanjut Abdul Baban.
Kartu tanda penduduk Irak, selain mencantumkan nama dan tempat lahir, juga mencantumkan agama yang bersangkutan.
Kota Suleiman Bek pernah dikepung militan pada April lalu, tetapi mereka kemudian mundur setelah menyepakati perjanjian dengan para pemimpin suku dan pemerintah.
Pembunuhan di jalan raya ini hanya berselang beberapa hari setelah kelompok militan melakukan serangan ke dua penjara Irak, yaitu Taji dan Abu Ghraib.
Serangan itu mengakibatkan sekitar 40 orang tewas dan 500 tahanan berhasil kabur dari kedua penjara tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.