"Sejauh yang kami tahu, tidak ada kesalahan teknis di kereta api itu. Bahkan, kereta itu sudah lolos pemeriksaan sebelum melakukan perjalanan," kata Direktur Renfe, Julio Gomez-Pomar Rodriguez kepada stasiun radio Cadena Cope.
"Kereta ini sudah melampaui pemeriksaan rutin tiap 7.500 km, lalu diperiksa lagi setiap 50.000 km, dan diperiksa lagi setiap 150.000 km," tambah Rodriguez.
"Pendek kata, catatan pemeliharaan dan pemeriksaan kereta api ini sempurna," Rodriguez menegaskan.
Sejumlah media massa di Spanyol memberitakan bahwa kereta api itu tengah melaju sangat kencang saat kecelakaan terjadi.
Harian El Pais mengabarkan, masinis melaporkan lewat radio kepada petugas kereta api bahwa kereta itu tengah melaju dengan kecepatan 190 km per jam di zona kecepatan maksimal 80 km per jam.
Menteri Transportasi Spanyol Rafael Catala mengatakan, kemungkinan besar kecelakaan maut itu disebabkan kereta yang melaju terlalu kencang.
"Tragedi di Santiago de Compostela itu nampaknya disebabkan kereta melaju terlalu cepat. Namun kami masih menunggu hasil penyelidikan polisi dan investigasi tim kementerian," kata Rafael.
Sebelumnya, sejumlah petinggi Renfe mengatakan pihak perusahaan bisa memeriksa kecepatan kereta saat kotak hitam kereta ditemukan.
Sementara itu, Renfe memastikan masinis kereta naas itu sudah memiliki pengalaman 30 tahun di dunia perkeretapian.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.