Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Malaysia Selesaikan Kasus Siswa Makan di "Toilet"

Kompas.com - 24/07/2013, 17:05 WIB
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Pemerintah Malaysia bergerak cepat untuk menyelesaikan kasus siswa non-Muslim yang  terpaksa makan di ruang yang dianggap sebagai toilet sebuah sekolah di Sungai Buloh, Selangor, Malaysia, yang menjadi kontroversi di negeri jiran itu.

Kasus ini memicu pro dan kontra di kalangan masyarakat negeri tersebut. Masalah itu dipicu sederetan foto di akun Facebook seorang ibu yang putrinya bersekolah di Sekolah Kebangsaan Seri Pristana.

Foto-foto itu menunjukkan para siswa non-Muslim menyantap makan siangnya di sebuah ruangan yang disebut pengunggah foto sebagai toilet.

Masalah ini mendapat perhatian serius Pemerintah Malaysia karena dikhawatirkan bisa memicu perselisihan antar-agama di negeri tersebut.

Deputi Menteri Pendidikan Malaysia P Kamalanathan mengatakan, pemerintah sudah turun tangan dan persoalan makan di "toilet" sudah selesai.

"Sejauh yang kami pahami, masalah itu sudah diselesaikan. Kepala sekolah sebenarnya berniat bagus menyediakan tempat bagi siswa non-Muslim. Sayangnya, dia memilih tempat yang salah," kata Kamalanathan, Rabu (24/7/2013).

"Beliau sudah meminta maaf. Saya juga meminta maaf dan berjanji hal seperti ini tak akan terulang kembali," ujarnya.

Kamalanathan menambahkan, pihak kementerian sudah mengambil langkah cepat terkait kasus ini.

"Kami akan memeriksa sekolah-sekolah lain agar kondisi seperti itu tak terulang," ujar Kamalanathan.

Menurut dia, sebenarnya tempat yang digunakan untuk makan para siswa non-Muslim itu bukanlah toilet, melainkan kamar ganti pakaian.

"Kamar ganti pakaian itu sudah digunakan bersama kantin oleh semua siswa sejak Maret lalu. Sebab, kantin hanya mampu menampung 500-600 orang. Sementara SK Seri Pristina memiliki 1.300 siswa," papar Kamalanathan kepada wartawan dalam sebuah jumpa pers.

"Akibat renovasi kantin dua pekan lalu, semua siswa diminta untuk menyantap makan siang di ruang ganti itu. Langkah itu dilakukan karena para guru khawatir anak-anak bisa celaka jika makan di kantin yang sedang direnovasi," ujar Kamalanathan.

Renovasi kantin, kata Kamalanathan, sudah selesai, tinggal memasang kaca pembatas untuk area guru di kantin itu.

Menurut Kamalanathan, SK Seri Pristina memohon izin untuk memperluas area kantin yang terlalu sempit untuk mengakomodasi semua siswa.

"Saya secara pribadi menyumbang 10.000 ringgit untuk perluasan kantin," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com