"Ledakan terjadi 90 meter dari acara khotbah agama," kata seorang perwira polisi di ibu kota Naypyidaw yang tak mau disebutkan namanya.
Polisi mengatakan, lima orang—seorang biksu cilik, tiga perempuan, dan satu laki-laki— mengalami cedera ringan akibat ledakan yang terjadi di kawasan permukiman di kota kedua terbesar di Myanmar, Mandalay.
"Kami belum mengetahui penyebab ledakan dan masih melakukan penyelidikan. Namun, kami menduga ledakan itu disebabkan bahan peledak rakitan," tambah perwira itu.
Polisi itu melanjutkan, sebuah mobil di lokasi ledakan juga mengalami kerusakan ringan.
Sementara itu, biksu Wirathu membenarkan insiden ledakan itu dan menuding kelompok "minoritas" yang terkait sebuah artikel di majalah Time sebagai dalang ledakan tersebut.
Sebelumnya, majalah Time memuat berita utama terkait konflik sektarian di Myanmar dan memajang foto biksu Wirathu di halaman depan majalah tersebut.
Akibat artikel dan foto yang kemudian memicu kemarahan warga Myanmar di media sosial, Pemerintah Myanmar melarang peredaran majalah Time di negeri itu.
Biksu Wirathu sendiri menjadi sorotan tersendiri dalam konflik antara warga Buddha dan Muslim di Myanmar. Dia semakin dikenal setelah menyerukan warga Buddha memboikot semua bisnis warga Muslim.
Bahkan, belum lama ini, Wirathu mengampanyekan larangan pernikahan campuran antara warga Buddha dan Muslim.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.