Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Menteri Uni Eropa Bahas Hezbollah

Kompas.com - 22/07/2013, 12:05 WIB
BRUSSELS, KOMPAS.COM — Para menteri luar negeri Uni Eropa menggelar pertemuan membahas seruan untuk memasukkan sayap militer kelompok militan Lebanon, Hezbollah, sebagai organisasi teroris.

Langkah ini membutuhkan persetujuan dari 28 negara seluruh anggota Uni Eropa. Jika negara-negara itu sepakat, maka pengiriman dana dari simpatisan Hezbollah di Eropa akan dianggap ilegal atau diplomat Eropa juga dilarang bertemu dengan anggota militan tersebut.

Wartawan BBC di Brussels, Chris Morris, mengatakan, Uni Eropa tampaknya akan segera memutuskan masalah tersebut, tetapi sejumlah anggotanya menunjukkan ketidaktertarikan. Mereka mengatakan sulit untuk benar-benar membedakan antara kelompok militan dan sayap politik, dan itu dapat menyebabkan situasi di Lebanon menjadi tidak stabil.

Bagian penting

Hezbollah memiliki organisasi politik yang kuat. Dan telah menjadi bagian dari pemerintahan Lebanon.

Pejabat Uni Eropa dilaporkan mengusulkan sebuah kompromi untuk memuaskan negara-negara anggota yang skeptis, sebuah pernyataan menyebutkan blok negara-negara tersebut "harus melanjutkan dialog dengan seluruh partai politik di Lebanon."

Sementara itu, Pemerintah Lebanon, Jumat (19/7/2013) lalu, mendesak Brussels untuk tidak melakukan langkah melawan Hezbollah, dan menyebut kelompok militan tersebut sebagai "bagian penting dari masyarakat Lebanon."

Tetapi keterlibatan kelompok ini dalam perang di perbatasan Suriah, mendukung Presiden Bashar al-Assad, telah memperkuat pendapat di Eropa, seperti disampaikan oleh koresponden BBC.

Negara-negara yang mendukung langkah Uni Eropa ini mengatakan, terdapat bukti yang menunjukkan bahwa Hezbollah bertanggung jawab dalam sebuah serangan bom terhadap turis Israel di Bulgaria tahun lalu yang menewaskan enam orang. Kelompok ini membantah terlibat dalam peristiwa tersebut.

Diplomat Uni Eropa juga merujuk pada kasus di pengadilan Cyprus, yang memvonis bersalah Hezbollah karena merencanakan serangan terhadap warga negara Israel. Hezbollah telah masuk dalam daftar hitam di AS, Kanada, Australia, Inggris, dan Belanda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com