Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mapan di Singapura, Yoga Pilih Coba Politik Indonesia

Kompas.com - 21/07/2013, 08:12 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Menghabiskan bertahun-tahun di negeri orang dan memilih pulang kembali ke tanah air bukanlah keputusan mudah.

Namun, Yoga Dirga Cahya, pemuda kelahiran Jakarta 27 tahun silam, memilih jalan ini.

Yoga memilih pulang ke Indonesia karena diusung oleh Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi salah seorang calon anggota DPR dalam pemilu 2014.

Keputusan untuk terjun ke dunia politik bagi pemuda yang telah usai mempelajari ilmu biologi di Nanyang Technological University (NTU) Singapura itu bukan perkara mudah.

Selain masih berusia sangat muda, Yoga juga sudah memiliki karier yang cukup baik di National Environment Agency (NEA), Singapura.

Namun, setelah memikirkannya matang-matang, Yoga yakin lewat politiklah dia akan memiliki sarana untuk berbuat lebih banyak untuk masyarakat.

Apalagi, bagi Yoga melayani masyarakat bukanlah hal yang asing. Selama hidup di Singapura, dia kerap ikut membantu pada tenaga kerja Indonesia yang berada di negeri kota itu.

Apa saja yang dilakukan Yoga untuk para tenaga kerja Indonesia itu?

"Banyak TKI yang belum pernah ke luar negeri, namun memberanikan diri mengadu nasib. Mereka berpotensi menghadapi masalah seperti tidak betah, mendapatkan majikan dan agen yang kurang baik. Sehingga, mereka sangat memerlukan penyuluhan dan perlindungan” kata Yoga.

Sejauh ini, pemuda yang gemar berorganisasi ini, turun tangan langsung memberikan penyuluhan kepada para TKI.

Dengan kapasitasnya sebagai Presiden Asosiasi Profesional Indonesia di Singapura, Yoga telah cukup berbuat untuk para tenaga kerja Indonesia.

Salah satunya adalah, dia bekerja sama dengan KBRI Singapura dan pemerintah Indonesia untuk mencabut biaya fiskal bagi TKI.

Dan dengan pengalamannya membantu para TKI, maka Yoga memilih untuk fokus di masalah tenaga kerja jika dirinya terpilih sebagai anggota DPR.

“TKI juga adalah wakil rakyat, dan tugas kita untuk berinteraksi dengan mereka,” sambung Yoga.


Menghadapi ongkos politik yang sangat tinggi, Yoga menekankan “kampanye putih” sebagai tema pencalonannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com