Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Korban Keracunan Makanan Serang Rumah Kepala Sekolah

Kompas.com - 20/07/2013, 03:37 WIB
Pieter P Gero

Penulis

PATNA, KOMPAS.com — Para orangtua yang masih marah karena kematian anak-anak mereka, Jumat (19/7/2013), menyerang rumah kepala sekolah tempat anak-anak mereka tewas karena keracunan makanan. Mereka menuduh sang kepala sekolah adalah penyebab kematian sang anak, yang mengalami keracunan makanan pembagian dari sekolah.

"Mereka menyerang rumah kepala sekolah," ujar Sujit Kumar, polisi setempat, seperti dikutip kantor berita AFP, Jumat (19/7/2013). Mereka menuduh kepala sekolah dan para guru bertanggung jawab atas tragedi ini.

Para orangtua dilaporkan mencoba merusak rumah kepala sekolah. Kumar menambahkan, terjadi insiden kekerasan sporadis di Distrik Saran, negara bagian Bihar, India timur, akibat tewasnya puluhan siswa sekolah dasar tersebut.

Sebelumnya dilaporkan, 23 anak tewas setelah menyantap makan siang yang disediakan sekolah, Selasa (16/7/2013). Diduga makanan ini terkontaminasi insektisida alias racun serangga.

Surendra Rai, salah satu orangtua yang marah, mengatakan, dia ikut menyerang rumah Meena Kumari, kepala sekolah itu, karena polisi tidak berbuat apa pun terkait kematian anak-anak mereka. "Mengapa polisi tidak menahan kepala sekolah yang memaksa anak-anak kami memakan makanan beracun? Dia harus dibunuh," ujar Rai yang kehilangan putrinya.

Seluruh kaca jendela di rumah kepala sekolah hancur berantakan. Aksi protes juga dilancarkan ke kantor pemerintah di pusat Desa Gandaman. Sebagian anak-anak berusia 12 tahun yang tewas akibat keracunan berasal dari desa ini.

Para korban keracunan dimakamkan di sebuah tempat bermain tak jauh dari sekolah mereka. Makanan yang disantap anak-anak itu merupakan pembagian gratis dari sekolah, dengan menu berupa beras, kentang, dan sayur. Selain 23 korban tewas, sampai saat ini 24 anak masih dirawat di sebuah rumah sakit di Patna, ibu kota Bihar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com