”Sejak hari pertama mereka bergabung dengan tim, mereka sudah menjual diri dan memberikan rasa malu untuk keluarga mereka,” tambah dia.
Pada masa pemerintahan Khadaffy, perempuan masiih diizinkan bermain sepak bola meski dalam format yang terbatas. Mereka hanya bermain di dalam ruangan yang jauh dari penglihatan publik.
Larangan ini juga disesali pelatih timnas Emmad El-Fadeih. Dia mengatakan, semua pemain sudah mengikuti aturan dengan mengenakan pakaian olahraga tertutup dan bukan kaus serta celana pendek.
”Mereka juga mengenakan hijab,” kata El-Fadeih.
Meski Libya hampir pasti tak akan berangkat ke Jerman, panitia tetap mengatakan bahwa tempat untuk Libya tetap terbuka.
”Kami sudah mendengar apa yang terjadi. Kami akan menunggu perkembangan selanjutnya,” kata juru bicara Discover Football, Johanna Kosters.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.