Namun, Pemerintah Afganistan mengklaim bahwa para kontraktor AS yang mengirimkan peralatan militer ke negeri itu tidak memasukkan dokumen-dokumen yang benar sejak 2010.
"Untuk mendapatkan uang yang belum dibayarkan Washington, satu-satunya jalan adalah menghalangi semua truk melintasi perbatasan," kata Direktur Jenderal Departemen Pabean Afganistan, Najibullah Wardak, kepada harian The Washington Post.
"Apa lagi yang bisa kami lakukan?" tambah Wardak.
Sementara itu, Pentagon mengakui adanya "sejumlah tantangan" terkait penarikan mundur pasukan AS di perbatasan Afganistan-Pakistan.
"Perselisihan ini terpusat pada interpretasi terkait proses pabean Afganistan," kata juru bicara Pentagon, Kolonel Bill Speaks.
"Komandan pasukan NATO sedang berunding dengan para pejabat Afganistan. Kami yakin masalah ini akan segera teratasi," lanjut Speaks.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.