Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Sementara Mesir: Kami Akan Bertempur sampai Akhir untuk Keamanan

Kompas.com - 19/07/2013, 03:52 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber Reuters
KAIRO, KOMPAS.com — Presiden sementara Mesir Adli Mansur, Kamis (18/7/2013) waktu setempat, berjanji akan melawan siapa pun yang akan membawa negara itu pada kekacauan. Pidato ini disampaikan beberapa jam sebelum rencana demonstrasi besar Ikhwanul Muslimin untuk menuntut pengembalian Muhammad Mursi ke kursi presiden.

Rencananya, para pendukung presiden terguling Mesir Muhammad Mursi akan menggelar demonstrasi besar pada Jumat (19/7/2013). Meski menjadwalkan demonstrasi tersebut, Ikhwanul Muslimin untuk pertama kali setelah penggulingan Mursi menyatakan bersedia bernegosiasi dengan kubu yang berseberangan.

Dalam pidato politiknya Kamis malam waktu setempat, Mansur menyatakan, pemulihan stabilitas dan keamanan adalah programnya sejak dilantik pada 4 Juli 2013. "Kita akan melalui tahap kritis dan sebagian dari kita bergerak menuju kekacauan, tetapi kami ingin bergerak menuju stabilitas," tegas Mansur dalam pidato yang disiarkan langsung oleh televisi pemerintah. "Kami akan bertempur sampai akhir untuk keamanan," imbuh Mansur.

Sementara kabinet baru yang diambil sumpah pada Selasa (16/7/2013) di bawah Perdana Menteri sementara Mesir Hazem el-Beblawy mengatakan bakal menyibukkan diri dengan beragam krisis di Mesir, termasuk membeli gandum untuk cadangan dan pinjaman senilai 3 miliar dollar AS dari Uni Emirat Arab yang sangat diperlukan.

Pada demonstrasi yang dijadwalkan berlangsung Jumat, diperkirakan jutaan orang pendukung Mursi akan kembali turun ke jalan. "Untuk setiap orang Mesir bebas dan wanita, ayo keluar menghadapi kudeta militer berdarah," kata gerakan tersebut dalam sebuah pernyataan.

Gehad el-Hadad yang menjadi wakil resmi Ikhwanul Muslimin mengatakan, mereka akan terus berupaya mengembalikan Mursi ke kursi kepresidenan. Meski demikian, Ikhwanul Muslimin sebagaimana dikutip Reuters, Kamis, menyatakan bahwa gerakan ini telah mengusulkan kerangka kerja untuk pembicaraan yang diperantarai Uni Eropa.

Kesiapan resmi untuk bernegosiasi disampaikan seorang utusan Uni Eropa untuk krisis Mesir. "Kami tidak pernah menutup pintu untuk dialog," kata Haddad. Sementara utusan Uni Eropa, Bernardino Leon, berpendapat, dua kubu yang berlawanan di Mesir masih tetap saling berjauhan. "Sulit membayangkan tentara membiarkan Mursi kembali ke kekuasaan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com