Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu AS Kunjungi Kamp Pengungsi Suriah di Jordania

Kompas.com - 18/07/2013, 22:44 WIB


AMMAN, KOMPAS.com — Para pengungsi Suriah yang tinggal di kamp pengungsi Zaatari, Jordania, Kamis (18/7/2013), meminta Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry agar pemerintahan Barack Obama berbuat lebih banyak untuk menghentikan perang di Suriah.

Dalam kunjungan bersejarahnya ke Kamp Zaatari di Jordania, Kerry mengawalinya dengan terbang melintasi kamp pengungsi itu dengan menggunakan helikopter.

Dari udara, Kerry melihat ribuan tenda yang berbaris di gurun pasir hanya 20 kilometer dari perbatasan dengan Suriah. Kamp Zaatari sendiri kini menjelma sebagai ”kota” terbesar kelima di Jordania.

Di kamp tersebut Kerry bertemu dengan enam pengungsi dan mengadakan pembicaraan dengan manajer kamp Kilian Kleinschmidt.

”Kehidupan di kamp ini sangat, sangat sulit,” kata Kerry yang menjadi pejabat AS tertinggi yang mengunjungi kamp yang dihuni 115.000 orang itu.

Para pengungsi yang marah dan frustrasi berulang kali meminta Kerry untuk mendesak Washington agar menciptakan zona penyangga dan zona larangan terbang di Suriah.

”Di mana komunitas internasional? Apa lagi yang kalian tunggu? Kami harap Anda (John Kerry) tidak kembali ke AS sebelum mendapatkan solusi. Setidaknya berlakukan zona larangan terbang atau embargo,” ujar seorang pengungsi perempuan yang tak ingin disebutkan namanya.

”Saya kira AS dan negara besar lainnya dapat mengubah situasi di Suriah hanya dalam 30 menit setelah Anda kembali ke AS,” ujarnya.

”Banyak opsi yang sedang dipertimbangkan saat ini. Saya harap solusinya sangat sederhana. Seperti Anda tahu, kami terlibat di dua perang dalam 12 tahun,” ujar Kerry.

”Kami berusaha membantu dengan banyak cara, termasuk membantu pejuang oposisi Suriah mendapatkan senjata. Kami terus mencoba cara baru. Zona penyangga memang dipertimbangkan, tetapi menerapkannya tidak sesederhana itu,” papar Kerry.

Tak puas dengan jawaban Kerry, perempuan itu mengatakan, jika tak ada solusi hingga akhir bulan Ramadhan, para pengungsi memilih pulang ke Suriah dan bertempur.

”Kami akan bertempur meski hanya menggunakan pisau. Kalian, Pemerintah AS, sangat menghormati Israel. Tak bisakah kalian berlaku sama terhadap anak-anak Suriah?” kata perempuan itu.

Menanggapi cecaran perempuan itu, Kerry mencoba memberi jawaban yang menenangkan.

”Kami tidak akan mengabaikan kalian. Kami paham betapa buruknya situasi di Suriah. Saya datang ke sini karena kami prihatin,” ujar Kerry.

”Saya berjanji akan membawa permintaan Anda ke Washington,” kata Kerry.

Sejauh ini, AS menjadi pendonor terbesar untuk menangani masalah pengungsi Suriah dan sudah menjanjikan tambahan bantuan sebesar 800 juta dollar AS untuk bantuan kemanusiaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com