Namun, kata Wakil Menteri Luar Negeri Bahrain Hamad al-Amir, kepada Al Arabiya, Rabu (17/7/2013) malam, negara-negara GCC masih mempelajari cara terbaik untuk memberikan status teroris bagi Hezbollah.
Sebelumnya, Bahrain telah terlebih dahulu menyatakan Hezbollah sebagai organisasi teroris pada April lalu.
Bahrain menjadi negara Arab pertama yang menyatakan Hezbollah sebagai kelompok teror setelah menuding organisasi itu mendukung dan melatih kelompok radikal Syiah di Bahrain.
Sementara keputusan dari negara Teluk lainnya muncul setelah Hezbollah secara terbuka menyatakan keterlibatan mereka dalam perang saudara Suriah.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Kelompok Pemantau Teluk, Dhafir al-Ajmi, mengatakan, GCC harus memisahkan antara warga Lebanon yang menjadi simpatisan Hezbollah dengan pengikut Hezbollah yang sebenarnya.
Al-Ajmi menambahkan, sanksi GCC terhadap Hezbollah ini bisa berdampak buruk terhadap warga Lebanon yang tinggal di berbagai negara Teluk.
Sebelumnya, sejumlah negara GCC sempat mendeportasi warga negara Lebanon karena dianggap mendukung dan memberi bantuan untuk Hezbollah.
GCC beranggotakan Arab Saudi, Kuwait, Bahrain, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Oman.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.