"Kami menerima banyak surat dari Kanada, AS, Jerman, dan Pakistan. Tukang pos selalu mengantarkan surat-surat itu dengan selamat dan tepat waktu," kata istri Naeem.
Di seluruh Afganistan, hanya ada 900 orang tukang pos, dan 100 orang di antaranya berada di Kabul.
Untuk tugasnya yang berat ini Rahim dan tukang pos lainnya hanya menderima gaji 90 dollar AS atau sekitar Rp 900.000 sebulan.
"Uang sebesar itu hanya cukup untuk memberi makan keluarga," ujar Rahim.
Tak lama lagi, tugas Rahim akan sedikit lebih ringan. Sebab, Pemerintah Afganistan berencana menyusun sistem alamat baru di Kabul dan kota-kota lain di Afganistan.
Diharapkan, dalam dua tahun semua jalan di Afganistan sudah memiliki nama, kode, dan dipetakan dengan baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.