Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukang Pos, Pekerjaan Tersulit di Kabul

Kompas.com - 17/07/2013, 23:23 WIB


KABUL, KOMPAS.com — Tak seperti Jakarta atau kota-kota lain di dunia yang semua jalan memiliki nama dan rumah memiliki nomor, di Kabul, Afganistan, sebagian besar jalan tak bernama dan banyak rumah tak bernomor.

Kondisi ini membuat tukang pos menjadi pekerjaan paling sulit di negeri yang dikoyak perang itu.

Akibat minimnya informasi nama jalan, seorang tukang pos terkadang memerlukan waktu berjam-jam untuk mengirimkan surat ke tujuannya.

Mohammad Rahim (46) adalah salah seorang tukang pos di Kabul. Dia sudah kenyang masuk keluar jalanan di ibu kota Afganistan yang berbukit-bukit itu.

Namun, pengalaman kerjanya selama 10 tahun tak mengurangi kesulitannya mencari alamat seseorang yang harus menerima surat yang diantarkannya.

"Saya harus mengantar surat untuk seseorang yang tinggal di dekat kediaman dokter Hashmat. Saya tidak tahu alamatnya, jadi kita lihat apakah saya bisa menemukan alamat ini," kata Rahim.

Satu-satunya petunjuk bagi Rahim ditulis si pengirim surat di bagian belakang amplop. Isi petunjuk itu adalah nama sang dokter dan sebuah lokasi.

"Di atas bukit Kart-e-Sakhi, di belakang kementerian pertanian," demikian petunjuk surat itu.

Dengan mengenakan tipo bulu hitam, celana jeans, dan kaus berwarna ungu, Rahim mengayuh sepedanya mencari alamat yang dituju. Tak jarang dia harus bertanya kepada orang yang ditemuinya di jalan.

"Saudara, di mana tempat tinggal dokter Hashmat?" Rahim berteriak kepada seorang penjaga toko.

"Naik ke atas bukit dan belok ke kanan," kata si penjaga toko dan Rahim mengayuh sepedanya mendaki bukit.

Lalu setelah berjalan beberapa lama, Rahim harus bertanya lagi kepada warga setempat.

"Belok kanan dan rumah dokter ketiga di sebelah kiri," kata orang itu.

Setelah menunggu di luar gerbang sebuah rumah, tak lama kemudian seorang perempuan berusia sekitar 40 tahun mendatanginya.

Dia adalah istri Mohammad Naeem, orang yang dituju surat yang diantarkan Rahim.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com