Pria berusia 45 tahun tersebut, yang pernah bekerja sebelumnya di Australia, China, dan Selandia Baru, ditahan Jumat (12/7/2013) malam, di resor pantai di kota Compostela, di utara Cebu, dalam sebuah operasi yang digelar polisi.
Menurut laporan news.com.au pada Senin (15/7/2013), guru tersebut menggunakan seorang murid berusia 14 tahun untuk merekrut empat murid lainnya yang berusia antara 10 sampai 13 tahun.
Para murid itu kemudian diantar ke hotel oleh sopir sang guru. Menurut laporan polisi Filipina, untuk setiap kunjungan ke hotel, anak-anak ini dibayar antara 12 sampai 25 dollar AS (antara Rp 100 sampai Rp 250 ribu).
Di hotel, mereka dianiaya secara seksual dan dipotret. Menurut laporan koresponden Kompas.com, L. Sastra Wijaya, pria yang mengaku pernah bermain hoki sampai tingkat internasional tersebut dilaporkan melakukan perjalanan dengan istrinya, yang sekarang sedang mengunjungi tempat wisata lain di Filipina.
Sang guru membantah semua tuduhan yang dijatuhkan kepadanya sejauh ini.
Menurut keterangan polisi Filipina, sang guru sudah dalam pengawasan polisi selama beberapa hari terakhir, setelah seorang murid sekolah memberi tahu pihak berwenang.
"Menurut laporan para korban, tersangka mengambil foto anak-anak tersebut dalam keadaan telanjang, dan juga berhubungan seks dengan mereka" kata Sheryl Bautista, wakil kepala tim anti-penyeludupan manusia di provinsi Cebu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.