Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Plastik Jadi Hadiah Kelulusan Sekolah

Kompas.com - 14/07/2013, 17:38 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis



SYDNEY, KOMPAS.com
- Banyak orang tua di Sydney Australia memberikan hadiah mulai dari mobil, Iphones, liburan ke luar negeri sampai dengan tindakan kosmetik sebagai hadiah bagi kelulusan putri mereka di sekolah menengah.

Menurut laporan smh.com.au hari Minggu (14/7/2013) janji seperti ini memang bisa meningkatkan motivasi anak-anak untuk lebih serius belajar, namun juga mendatangkan resiko lain.

Perawat Matty Samaei, pemilik salon The Medispa Sydney mengatakan banyak remaja putri yang mendatangi salonnya untuk mendapatkan suntikan botoks guna membuat bibir atau pipi mereka lebih "montok".

"Suntikan untuk bibir dan pipi paling banyak dilakukan menjelang pesta kelulusan sekolah." kata Samaei.

Tindakan ini menghabiskan biaya sekitar 350 sampai 750 dollar Australia (Rp 3 sampai Rp 7 juta) ini, dan biasanya selalu orang tua yang membayar. "Biasanya para ibu mereka juga menjalani operasi kosmetik sekalian," sebutnya.

Menurut Samaei, masa menjelang akhir tahun ajaran yaitu sekitar bulan September-November merupakan masa paling sibuk bagi salonnya, dan tahun lalu dia menangani sekitar 100 remaja putri.

Salah seorang diantaranya adalah Sarah (17 tahun). Dia baru-baru ini mendapatkan tindakan penyuntikan untuk bibirnya, dan mengakui bahwa hal semacam ini banyak dilakukan oleh teman-temannya di sekolah.

"Ada teman yang hidungnya diperbaiki menjelang akhir tahun ajaran. Dari berbagai tawaran hadiah seperti liburan ke luar negeri atau mobil, tindakan kosmetik ini adalah hal yang paling saya inginkan." kata Sarah.

Menurut smh.com.au, di Australia, semakin banyak orang tua yang memberikan janji hadiah kepada anak-anak mereka agar berprestasi bagus di sekolah menengah ataupun di universitas.

Sebuah situs, 3 Fat Carrots menjadi ajang "resmi" bagi perjanjian antara orang tua dan anak mengenai apa yang akan mereka dapatkan, guna memastikan orang tua tidak mengingkari janji mereka nantinya.

Menurut laporan koresponden Kompas.com di Australia L. Sastra Wijaya, Profesor ekonomi dari Universitas Sydney Robert Slonim mengatakan belum ada bukti penelitian apakah janji-janji dari orang tua seperti ini akan meningkatkan motivasi anak-anak untuk belajar lebih serius.

"Janji ini akan berhasl bila anak-anak itu bisa memfokuskan diri pada manfaat jangka pendek (yaitu kelulusan dengan nilai bagus), dengan janji yang merupakan sesuatu yang masih belum jelas di masa depan." kata Slonim.

Namun menurutnya, bisa juga janji itu tidak menghasilkan manfaat karena anak-anak tidak mengerti mengapa mereka perlu menjalani pendidikan.

Menurut psikolog pendidikan Juliet Moore, memberikan hadiah material merupakan pendekatan yang keliru, khususnya bagi anak-anak yang lebih tua. "Ini mungkin bagus bagi mereka yang biasa belajar ngebut menjelang ujian. Baik orang tua dan guru memiliki tanggung jawab untuk membantu para pelajar menemukan motivasi internal dan kecintaan akan belajar. Bila anak terus diimingi hadiah, ini akan membuat mereka tidak memiliki motivasi besar untuk mencari pekerjaan," kata Moore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com