Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Uni Afrika di Somalia Diserang Bom Bunuh Diri, 2 Tewas

Kompas.com - 12/07/2013, 22:47 WIB
MOGADISHU, KOMPAS.com — Seorang pelaku bom bunuh diri menabrakkan sebuah mobil penuh bahan peledak ke konvoi pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika di Mogadishu, Somalia, Jumat (12/7/2013), sehingga menewaskan dua orang warga sipil.

Kelompok militan Al-Shabaab mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Kelompok ini pula yang menyerang pangkalan PBB di Mogadishu bulan lalu dan pengeboman sebuah pasar pekan ini.

Juru Bicara Al Shabaab Sheikh Abdiasis Abu Musab mengatakan, konvoi itu membawa sejumlah pejabat Amerika Serikat.

"Kami bertanggung jawab atas serangan bom itu. Warga Amerika adalah sasaran kami," kata Abu Musab.

Ledakan bom itu menghancurkan pasar sementara di Jalan Maka Al Mukarama di pusat kota Mogadishu. Ledakan itu juga menghancurkan roda salah satu kendaraan milik pasukan Uni Afrika.

Tidak ada anggota pasukan Uni Afrika yang tewas, tetapi sejumlah orang menderita luka. Demikian pernyataan Kantor Wali Kota Mogadishu.

"Kami tidak akan menguburkan jasad pelaku bom bunuh diri. Kami akan lemparkan jasad itu ke tong sampah," kata Sekretaris Wali Kota Mogadishu, Adbikafi Hilowle.

"Jika anggota Al Shabaab adalah Muslim, mereka tidak akan membunuh sesama Muslim di saat bulan Ramadhan seperti ini," tambah Hilowle.

Pasukan Somalia dan Uni Afrika berhasil memukul mundur kelompok Al Shabaab keluar dari kota Mogadishu dua tahun lalu.

Namun, kelompok ini tetap melakukan serangan gerilya dan masih menguasai daerah pedesaan dan terus melawan pasukan pemerintah selama satu tahun terakhir ini.

Komunitas internasional mendukung pemerintahan Somalia yang rapuh demi mencegah negeri itu menjadi "surga" persembunyian bagi kelompok militan yang terafiliasi Al Qaeda di Afrika Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com