Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/07/2013, 07:09 WIB
EditorPalupi Annisa Auliani

Daftar pertanyaan ini akan menjadikan Takhta Suci Vatikan "diperiksa" secara terbuka untuk pertama kali oleh sebuah panel internasional, terkait skandal pelecehan terhadap anak. Kasus ini di banyak negara telah merusak citra gereja.

UNCRC tidak memiliki kewenangan penegakan hukum, tetapi laporan negatif setelah sidang pemeriksaan akan menjadi pukulan telak bagi gereja. Terbitnya daftar pertanyaan ini menunjukkan UNCRC menepis peringatan Vatikan yang menyatakan kemungkinan penarikan diri dari Konvensi Hak Asasi Anak, bila didorong terlalu keras terkait dugaan pelecehan anak tersebut.

Dalam laporan pada akhir 2011 yang diunggah di laman PBB pada Oktober 2012, Tahta Suci Vatikan mengingatkan UNCRC atas yurisdiksi hukum dan isu-isu lain yang dibuat ketika menandatangani pakta global itu. Disebutkan setiap "interpretasi" baru akan memberikan alasan "untuk mengakhiri atau menarik diri "dari perjanjian tersebut.

Pertanyaan UNCRC

Sementara UNCRC dalam permintaannya atas informasi tersebut menanyakan kepada Vatikan, bagaimana cara Vatikan memastikan para pastor, yang diduga adalah pelaku pelecehan, tak lagi memiliki kontak dengan para korbannya. Lalu, ditanyakan pula instruksi apa yang dikeluarkan Vatikan untuk memastikan kasus yang diduga diketahui gereja dilaporkan ke polisi.

Di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat dan Irlandia, gereja telah dituduh hanya memindahkan para pastor yang menjadi tersangka dari satu keuskupan ke keuskupan yang lain. Penanganan kasusnya pun dilakukan diam-diam.

Komite tersebut juga bertanya apakah gereja menyelidiki kasus Magdalena Laundries, yang dijalankan oleh para biarawati di Irlandia selama beberapa dasawarsa sampai ditutup pada 1996. Para mantan tahanan perempuan di sana mengatakan mereka telah diperlakukan sebagai budak.

Sampai Rabu (10/7/2013), tidak ada komentar dari Vatikan terkait daftar pertanyaan UNCRC. Keith Porteous Wood, Direktur Eksekutif Komunitas Sekuler Nasional Inggris yang memberikan bukti kepada komite pada Juni, mengatakan bahwa dia berharap sikap baru dari Paus Fransiskus.

"Dia (Paus Fransiskus) telah menyatakan tekad gereja Katholik untuk bertindak tegas terhadap para pedofil," kata Wood. "Ini memberikan ruang bagi optimisme bahwa masalah ini pada akhirnya ditangani. Kepausannya akan dinilai berdasarkan keberhasilannya dalam menangani kasus ini," tegas Wood.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com