Daftar pertanyaan ini akan menjadikan Takhta Suci Vatikan "diperiksa" secara terbuka untuk pertama kali oleh sebuah panel internasional, terkait skandal pelecehan terhadap anak. Kasus ini di banyak negara telah merusak citra gereja.
UNCRC tidak memiliki kewenangan penegakan hukum, tetapi laporan negatif setelah sidang pemeriksaan akan menjadi pukulan telak bagi gereja. Terbitnya daftar pertanyaan ini menunjukkan UNCRC menepis peringatan Vatikan yang menyatakan kemungkinan penarikan diri dari Konvensi Hak Asasi Anak, bila didorong terlalu keras terkait dugaan pelecehan anak tersebut.
Dalam laporan pada akhir 2011 yang diunggah di laman PBB pada Oktober 2012, Tahta Suci Vatikan mengingatkan UNCRC atas yurisdiksi hukum dan isu-isu lain yang dibuat ketika menandatangani pakta global itu. Disebutkan setiap "interpretasi" baru akan memberikan alasan "untuk mengakhiri atau menarik diri "dari perjanjian tersebut.
Pertanyaan UNCRC
Sementara UNCRC dalam permintaannya atas informasi tersebut menanyakan kepada Vatikan, bagaimana cara Vatikan memastikan para pastor, yang diduga adalah pelaku pelecehan, tak lagi memiliki kontak dengan para korbannya. Lalu, ditanyakan pula instruksi apa yang dikeluarkan Vatikan untuk memastikan kasus yang diduga diketahui gereja dilaporkan ke polisi.
Di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat dan Irlandia, gereja telah dituduh hanya memindahkan para pastor yang menjadi tersangka dari satu keuskupan ke keuskupan yang lain. Penanganan kasusnya pun dilakukan diam-diam.
Komite tersebut juga bertanya apakah gereja menyelidiki kasus Magdalena Laundries, yang dijalankan oleh para biarawati di Irlandia selama beberapa dasawarsa sampai ditutup pada 1996. Para mantan tahanan perempuan di sana mengatakan mereka telah diperlakukan sebagai budak.
Sampai Rabu (10/7/2013), tidak ada komentar dari Vatikan terkait daftar pertanyaan UNCRC. Keith Porteous Wood, Direktur Eksekutif Komunitas Sekuler Nasional Inggris yang memberikan bukti kepada komite pada Juni, mengatakan bahwa dia berharap sikap baru dari Paus Fransiskus.
"Dia (Paus Fransiskus) telah menyatakan tekad gereja Katholik untuk bertindak tegas terhadap para pedofil," kata Wood. "Ini memberikan ruang bagi optimisme bahwa masalah ini pada akhirnya ditangani. Kepausannya akan dinilai berdasarkan keberhasilannya dalam menangani kasus ini," tegas Wood.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.