Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/07/2013, 19:52 WIB
|
EditorJosephus Primus
KOMPAS.com — Lantaran anggaran pemerintah yang makin menipis, Angkatan Bersenjata Israel (IDF) bakal merampingkan jumlah jajaran tentaranya. Itu berarti, bakal ada 5.000 lebih tentara militer yang terkena "pemutusan hubungan kerja" (PHK) gara-gara kebijakan itu.
AFP PHOTO / JACK GUEZ Tentara-tentara Israel dari skuadron tank memeriksa senjata masing-masing di sebuah area penugasan angkatan darat Israel di dekat perbatasan Israel-Jalur Gaza, Senin (19/11/2012).

Pihak pemerintah Israel memutuskan kebijakan itu pada Mei silam. Rencana hingga lima tahun ke depan itu, tulis AP pada Kamis (11/7/2013),  dipercaya bakal menyusutkan biaya untuk militer sebesar 26 miliar shekel atau setara dengan 7,2 miliar dollar AS. Saat ini, Israel mengalami defisit pembiayaan militer hingga 40 miliar shekel atau 11 miliar dollar AS.

IDF mengatakan yang bakal kena perampingan adalah dua skuadron Angkatan Udara (AU) dan dua divisi kapal bersenjata peluru kendali. Lalu, divisi kendaraan perang Angkatan Darat (AD) juga kena perampingan. "IDF akan memensiunkan tank-tank generasi lawas," kata pernyataan IDF.

Tak hanya itu, rencana perampingan di tubuh IDF pun meliputi penutupan unit-unit artileri. "Dana hasil perampingan akan digunakan untuk investasi pada program-program prioritas militer," kata IDF lagi.

Pos-pos yang mendapat perhatian untuk prioritas itu, menurut IDF, antara lain, bidang perang cyber, intelijen, aset AU, dan pertahanan udara. Namun, realisasi pemotongan ini masih membutuhkan persetujuan kabinet.

Pada bagian lain, IDF memberikan jaminan pada beberapa program militer tidak terkena pemotongan. Program itu antara lain pembelian pesawat tempur siluman F-35 untuk AU dari Negeri Uwak Sam. Pembelian kapal selam dari Jerman pun lolos dari pengguntingan ini.

Catatan menunjukkan, Israel kini memiliki sekitar 180.000 anggota militer aktif. Sementara, pasukan cadangannya ada 450.000 personel.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com