NEW DELHI, KOMPAS.com — Pengadilan anak India, Kamis (11/7/2013), menunda vonis terdakwa remaja yang terlibat dalam pemerkosaan seorang mahasiswi di bus di New Delhi tahun lalu.
Pengadilan menyatakan vonis untuk terdakwa akan dibacakan dalam sidang yang akan digelar pada 25 Juli mendatang.
Jika nantinya remaja ini terbukti bersalah, dia terancam hukuman tiga tahun penjara.
Dia menghadapi dakwaan pemerkosaan, pembunuhan, perusakan bukti-bukti, dan kejahatan lain, termasuk pencurian yang terjadi ketika dia masih berusia 17 tahun.
Terdakwa remaja ini menolak dakwaan yang dijatuhkan kepadanya, sementara empat terdakwa dewasa lainnya menjalani pengadilan kilat dengan ancaman hukuman mati.
Sementara terdakwa keenam meninggal dunia di dalam penjara yang diduga kuat akibat bunuh diri walau penasihat hukum dan keluarganya berpendapat dia dibunuh.
Keenam orang ini didakwa melakukan pemerkosaan beramai-ramai atas seorang mahasiswi pada Desember tahun lalu.
Korban, yang tidak disebutkan namanya, sempat dibawa ke Singapura untuk menjalani pengobatan, tetapi akhirnya meninggal dunia.
Kemarahan massal
Banyak pihak, termasuk keluarga korban, berpendapat terdakwa remaja itu seharusnya diberlakukan sebagai orang dewasa karena ketika melakukan kejahatan hanya berusia kurang enam bulan dari 18 tahun untuk digolongkan sebagai orang dewasa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.