Tim penyelamat, hingga Rabu (10/7/2013) waktu setempat, sudah berhasil menemukan 20 jenazah. Polisi juga sudah memberi kabar kepada 30 keluarga orang-orang yang hilang untuk bersiap menghadapi kebutuhan terburuk.
Sementara itu, Direktur Montreal, Maine, & Atlantik (MNA), Edward Burkhardt, memberikan komentar pertamanya saat mengunjungi kota Lac-Megantic, lokasi kecelakaan tragis itu.
Burkhardt, yang dikawal ketat polisi untuk menghindari amukan warga, mengatakan, perusahaannya sudah menonaktifkan masinis kereta naas itu.
"Saya kira dia (masinis) melakukan kesalahan. Sangat sulit dijelaskan mengapa dia bisa melakukan kesalahan itu," kata Burkhardt.
"Kami yakin masinis sudah memasang rem tangan kereta, pertanyaannya adalah apakah rem itu terpasang maksimal," lanjut Burkhardt.
"Masinis mengatakan, dia sudah mengaktifkan 11 rem tangan, yang kami yakin keterangan itu tidak benar. Awalnya, kami memercayai dia, tetapi kini tidak," dia menegaskan.
Sebagian kawasan kota kecil itu, terutama di sekitar lokasi meledaknya kereta api, rata dengan tanah setelah dinding api raksasa menyapu kawasan itu.
Sejumlah titik lokasi yang terbakar itu masih terasa panas hingga beberapa hari setelah insiden berlalu sehingga tim penyelamat belum dapat mendekati lokasi untuk mencari korban.
Kobaran api akibat ledakan kereta api membuat 2.000 dari 6.000 penduduk kota kecil itu mengungsi. Sebagian besar dari mereka sudah kembali ke kediamannya saat ini.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan