Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesir Tunjuk PM Sementara, Ikhwanul Muslimin Tolak Rencana Transisi

Kompas.com - 10/07/2013, 08:35 WIB
KAIRO, KOMPAS.COM - Presiden sementara Mesir maju terus dengan rencana bagi pemerintahan transisi meskipun ada penolakan dari Ikhwanul Muslimin dan kalangan pendukung-pendukung mantan Presiden Muhamad Mursi.

Hazem El Beblawi ditunjuk untuk mengepalai pemerintahan sementara yang baru setelah perundingan tertutup selama beberapa jam. Veto yang disampaikan Partai Salafi Al Nur terhadap beberapa kandidat lain dilaporkan memperlambat proses pemilihan tersebut.

Mohammed El Baradei – pemimpin kelompok oposisi yang juga mantan kepala Badan Energi Atom Internasional IAEA dipilih untuk menjadi wakil presiden sementara. Tetapi nominasinya itu diblokir oleh Partai Al Nur yang konservatif.

Beblawi yang sebelumnya menjabat sebagai menteri keuangan pemerintahan revolusioner pertama Mesir di bawah mantan Perdana Menteri Essam Sharaf, memiliki pengalaman luar biasa dalam berurusan dengan sekutu-sekutu Barat dan paham betul tentang masalah-masalah ekonomi.

Cadangan mata uang asing telah menyusut secara dramatis sejak tergulingnya Presiden Husni Mubarak bulan Februari 2011. Nilai mata uang Mesir telah menyusut lebih dari 10 persen tahun ini dan sektor pariwisata yang vital kini sedang lesu.

Sementara itu, ribuan pendukung presiden terguling Muhammad Mursi ikut serta dalam apa yang disebut sebagai “demonstrasi bagi para syuhada” – yaitu pemakaman simbolis para korban penembakan di dekat kompleks militer hari Senin.

Para aktivis memimpin demonstrasi di Masjid Rouba Adawiya Kairo sambil meneriakkan slogan-slogan menentang militer Mesir dan menuntut dikembalikan posisi Mursi. Kerumunan pendukung Mursi tampak menyusut dibanding hari-hari sebelumnya, meskipun tenda-tenda telah dibangun untuk melanjutkan aksi duduk.

Para penentang Mursi di Lapangan Tahrir Kairo juga telah berkurang, ketika banyak warga Mesir kembali ke rumah untuk sahur, menjelang puasa di bulan Ramadhan yang dimulai hari Rabu.

Presiden sementara Mesir Adly Mansour menyerukan kedua pihak untuk menahan diri dan diadakannya penyelidikan independen terhadap aksi kekerasan tersebut.

Hari Senin ia juga mengeluarkan sebuah dekrit dengan mengatakan referendum akan dilangsungkan dalam waktu lima bulan untuk meratifikasi amademen konstitusi Mesir.

Tetapi pendukung Mursi di jalan-jalan hari Selasa menolak dekrit presiden sementara itu.

Adly Mansour mengatakan pemilu parlemen akan dilangsungkan dalam dua bulan dan begitu majelis bersidang maka tanggal pelaksanaan pemilu presiden akan ditentukan. Tetapi pendukung Morsi mengatakan mereka telah punya seorang presiden yaitu Muhammad Mursi.

Situasi politik Mesir masih tegang hampir seminggu setelah militer menangguhkan konstitusi yang dirancang pihak Islamis dan menggulingkan Mursi setelah demonstrasi masal menentang pemerintahannya.
 
Ikhwanul Muslimin dan militer terus saling menyalahkan atas kekerasan hari Senin yang menewaskan sekurangnya 51 orang. Ikhwanul Muslimin mengatakan militer melepaskan tembakan ke arah pendukung Mursi sementara pihak militer mengatakan tentara menembak hanya setelah ditembaki teroris yang hendak menerobos masuk ke markas militer di Kairo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com