Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Pesawat China, Tonga Kehilangan Bantuan Pariwisata Ribuan Dollar

Kompas.com - 10/07/2013, 07:41 WIB
WELLINGTON, KOMPAS.com — Pemerintah Selandia Baru memutuskan menunda bantuan pariwisata senilai jutaan dollar untuk Tonga menyusul kekhawatiran terhadap keselamatan layanan penerbangan domestik di negara itu.

Akhir pekan lalu, Tonga menerima hibah pesawat Xian MA60 buatan China untuk maskapai domestik Real Tonga dari Pemerintah China. Namun, pesawat itu dikenal sebagai pesawat dengan catatan standar keselamatan penerbangan terburuk di dunia.

Khawatir dengan penggunaan pesawat ini, Pemerintah Selandia Baru memutuskan menunda bantuannya untuk sektor pariwisata di Tonga. Bahkan situs otoritas resmi Selandia Baru sudah menerbitkan larangan bepergian atau travel warning.

Kepada media lokal, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Murray McCully mengatakan, penundaan bantuan ini diberlakukan sampai pesawat tersebut mendapat sertifikasi keselamatan penerbangan sipil.

"Hingga sertifikasi keselamatan dilakukan untuk mencapai standar tinggi, kami akan menunda bantuan ini,” jelas Menlu McCully.

Sejak tahun 2009, pesawat MA 60 telah mengalami 11 kali insiden, termasuk 3 di antaranya terjadi dalam 2 bulan terakhir.

Bulan lalu, Myanmar juga menghentikan pengoperasian pesawat-pesawat MA60 di negaranya untuk diselidiki tingkat keselamatan penerbangannya menyusul terjadinya 2 insiden pendaratan darurat pesawat tersebut.

Kebanyakan pendaratan darurat itu disebabkan oleh kegagalan teknis atau sistem.

Menanggapi reaksi Selandia Baru ini, otoritas Tonga berjanji pesawat baru hibah dari China itu tidak akan digunakan sampai pesawat itu lulus sertifikasi standar keselamatan penerbangan sipil internasional.

Meski demikian, Dewan Penasihat Selandia Baru-Tonga, Melino Maka, mengatakan, proses sertifikasi itu memakan waktu lama.

"Saya yakin Amerika, Selandia Baru, maupun Inggris tidak akan memberikan sertifikasi untuk pesawat jenis ini mengingat buruknya catatan sejarah keselamatan MA60. Tonga akan sangat kesulitan mengupayakan sertifikasi ini,” katanya.

Pemerintah Tonga mengumumkan hibah pesawat Xian MA60 dari China awal tahun lalu ketika  memperkenalkan beroperasinya layanan maskapai milik China.

Kehadiran maskapai China ini dituding menyedot pasar konsumen domestik maskapai asal Selandia Baru, Chathams Pacific, di Tonga.

Namun, otoritas Chathams Pacific menolak tudingan ini dengan alasan mereka tidak bersaing di rute bersubsidi, terutama di pangsa pasar kecil.

Melino Maka mengatakan, kekhawatiran terkait standar keselamatan ini berdampak besar bagi masyarakat di Tonga.

"Sejumlah warga Tonga yang hendak mengunjungi saudaranya menunda pergi karena mendengar kabar soal pesawat yang tidak aman ini,” katanya.

Dampaknya dalam jangka panjang bagi pariwisata Tonga akan sangat buruk.

"Ini taruhan tinggi, dan sementara setiap orang di tingkat pemerintah berusaha untuk menahan posisi mereka, itu adalah bisnis dan penduduk setempat yang dirugikan."

Unit kedua pesawat MA60 hibah itu direncanakan akan tiba di Tonga akhir tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com