Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikhwanul Muslimin Tolak Usulan Pemilihan Umum

Kompas.com - 09/07/2013, 17:46 WIB

KAIRO, KOMPAS.com — Ikhwanul Muslimin di Mesir sudah menolak usulan yang diajukan presiden sementara, Adli Mansour, tentang pemilihan umum awal tahun depan.

Salah seorang tokoh utama Ikhwanul Muslimin, Essam al-Erian, mengatakan, rencana pemilu dan perubahan konstitusi akan "membawa negara itu ke titik nol".

Presiden Mansour sebelumnya mengatakan akan mempertimbangkan perubahan rancangan konstitusi dan referendum, yang akan memuluskan upaya menggelar pemilihan umum parlemen tahun depan.

Perubahan atas rancangan konstitusi Mesir yang berhaluan Islamis melalui referendum diharapkan bisa dilaksanakan dalam waktu empat bulan.

Begitu anggota parlemen hasil pemilihan umum terpilih dan menggelar sidang, pemilihan presiden akan berlangsung.

Dekrit presiden atas perubahan referendum tersebut diumumkan setelah tewasnya 53 orang pendukung mantan Presiden Muhammed Mursi oleh militer.

Unjuk rasa lanjutan

Seorang penasihat hukum Partai Kebebasan dan Keadilan yang merupakan sayap politik Ikhwanul Muslimin mengatakan bahwa dekrit presiden cacat dan tidak punya landasan hukum.

Ikhwanul Muslimin menyatakan akan kembali menggelar aksi unjuk rasa hari ini, Selasa 9 Juli, bersamaan dengan pemakaman sejumlah korban yang tewas Senin kemarin akibat tindakan aparat keamanan.

Para demonstran mengatakan, polisi dan tentara mengeluarkan tembakan tanpa peringatan setelah menyerbu lokasi unjuk rasa di depan barak militer di Kairo. Mereka menyebut insiden itu sebagai pembunuhan massal.

Kementerian Kesehatan Mesir menyebutkan, sedikitnya 51 orang tewas dan 435 lainnya cedera dalam insiden penembakan tersebut.

Aksi unjuk rasa para pendukung Ikhwanul Muslimin menentang penggulingan Muhammad Mursi oleh militer setelah unjuk rasa menentang presiden terpilih secara demokratis Mesir pertama itu semakin marak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com