Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Jenderal China Didakwa karena Memerkosa

Kompas.com - 09/07/2013, 10:51 WIB
BEIJING, KOMPAS.com — Putra seorang jenderal China didakwa melakukan pemerkosaan, lapor media pemerintah negara itu. Kasus itu telah memicu kemarahan publik China terkait kehidupan sejumlah pemuda di kalangan elite yang tampaknya istimewa.

Li Tianyi, 17 tahun, "berada di antara lima tersangka yang diduga memerkosa secara beramai-ramai seorang perempuan di sebuah hotel" pada Februari lalu, lapor Xinhua, kantor berita milik negara, Senin (8/7/2013) malam, yang mengutip jaksa penuntut umum di sebuah distrik kota Beijing.

Ayah remaja itu, Li Shuangjiang, berpangkat jenderal dengan jabatan dekan departemen musik untuk Akademi Seni di militer China, dan dikenal karena menyanyikan lagu-lagu patriotik.

Kantor jaksa penuntut umum itu hanya memberikan nama keluarga tersangka, tetapi menegaskan bahwa "kasus itu adalah kasus perkosaan beramai-rama yang sama", kata Xinhua.

Li Tianyi memicu kontroversi publik tahun 2011 setelah ia dan seorang remaja lain, keduanya mengendarai mobil mahal, menyerang pasangan yang dilaporkan menutup jalan mereka. Anak korban yang masih kecil menyaksikan peristiwa itu. Setelah kejadian itu menarik perhatian luas di media online, remaja itu kemudian dikirim ke fasilitas pemasyarakatan selama satu tahun dan jenderal itu meminta maaf atas tindakan anaknya.

Kebencian publik telah mencuat di China terhadap anak para pejabat yang berkuasa dan para keluarga kaya yang dipandang hidup boros atau tak terjangkau hukum karena koneksi mereka. Dalam sebuah skandal yang menonjol, anak seorang kepala polisi pada 2010 mencoba untuk menggunakan statusnya ayahnya demi menghindari masalah kecelakaan mobil yang fatal. Setelah melindas seorang mahasiswa di Provinsi Hebei di China utara, Li Qiming berteriak, "Gugat saya jika kalian berani. Ayah saya adalah Li Gang!" Pemuda itu kemudian dijatuhi hukuman enam tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com