Mufti Nasional Mesir, Prof Dr Syeikh Shauqi Abdel Karim Allam, mengumumkan awal Ramadhan tersebut pada Senin (8/7/2013) malam. Pemantauan hilal dilakukan hingga Senin petang.
Menurut Mufti, pada Senin petang, tim-tim Daarul Ifta (Badan Fatwa) melihat hilal di sejumlah titik di seantero Mesir, tetapi belum terlihat hilal di ufuk barat. Fakta tersebut menjadi dasar diputuskannya bulan Syaban 1434 digenapkan menjadi 30 hari, dan Ramadhan baru akan dimulai pada Rabu.
Penetapan awal puasa itu diumumkan Syeikh Shauqi seusai sidang isbat di Kantor Daarul Ifta (Badan Fatwa) di Darrasah, Kairo. Seluruh rangkaian sidang dan pengumuman berlangsung sangat sederhana, hanya dihadiri para pakar ilmu falak dan beberapa ulama.
Biasanya, pada tahun-tahun sebelumnya, sidang isbat dihadiri kalangan pejabat, duta besar negara sahabat, dan pemuka masyarakat. "Acara ini sengaja dilakukan sederhana terkait dengan situasi di Mesir," kata Mufti dalam sambutan singkatnya.
Di akhir sambutannya, Mufti mendoakan Mesir terhindar dari malapetaka yang menyengsarakan masyarakat. Saat ini krisis politik tengah menggelegak di Mesir. Senin pagi, setidaknya 42 orang tewas dan 322 orang cedera dari pendukung Presiden terguling Mesir Muhammad Mursi.
Kewenangan Mursi diambil alih militer pada Rabu (3/7/2013). Sebelumnya gelombang demonstrasi anti-Mursi bergulir di berbagai tempat di Mesir, meskipun pendukung Mursi juga menggelar demonstrasi yang sama besarnya.
Mursi adalah Presiden pertama Mesir yang dipilih secara demokratis pada 2012. Baru setahun kekuasaannya, berhembus tudingan Mursi menjalankan politik otoriter, mementingkan kelompoknya sendiri, serta tidak mampu menggairahkan kembali perekonomian Mesir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.