Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim ElBaradei Jadi PM Mesir "Tidak Benar"

Kompas.com - 08/07/2013, 10:09 WIB
KAIRO, KOMPAS.COM — Pengumuman peraih Nobel Perdamaian, Mohamed ElBaradei, bahwa ia menerima tawaran untuk menjadi perdana menteri (PM) interim Mesir telah memunculkan keberatan dari sebuah partai Islam dan penegasan dari seorang pembantu presiden bahwa belum ada orang yang telah diberikan jabatan itu.

"Dr Mohamed ElBaradei telah menerima tawaran dari Presiden Interim Adly Mansour untuk membentuk kabinet," demikian bunyi sebuah posting-an di halaman Facebook ElBaradei. Kedua orang itu bertemu di istana kepresidenan, Sabtu (6/7).

Hal itu mendorong Partai Nour dari kalangan Islam Salafi, satu-satunya kelompok Islam yang mendukung penggulingan Presiden Mesir Mohammed Mursi pada 3 Juli lalu, mengancam untuk menarik dukungannya bagi rencana yang didukung militer.

Perpecahan itu menggarisbawahi polarisasi politik yang melanda Mesir sejak pemilihan Mursi tahun lalu hingga penggulingannya bulan ini.

Ahmed al-Meslemani, seorang pembantu Mansour, mengatakan bahwa pembicaraan masih terus berlangsung terkait pos perdana menteri itu. "Kami harus mempertimbangkan keberatan terhadap (orang yang menduduki) posisi perdana menteri," katanya.

Ribuan pendukung Mursi berpawai lagi di distrik Nasr, Kairo, pada akhir pekan untuk memprotes penggulingannya dari kekuasaan. Ashraf Abu al-Ela, guru bahasa Inggris yang hadir di sana, menyebut nominasi itu "sebagai sebuah penghinaan langsung kepada kami''. Dia mengatakan, ElBaradei tidak pernah memberikan kontribusi untuk Mesir dan menuduh dia anti-Islam.

Partai Nour mengatakan, penunjukan ElBaradei akan memperdalam perpecahan di antara rakyat Mesir.

Seorang petinggi partai itu, Bassam al-Zarqa, mengatakan kepada televisi swasta al-Hayat bahwa "yang dipilih seharusnya seorang tokoh yang tidak bias secara ekonomi."

Seorang ahli strategi keuangan yang berbasis di London, Emad Mostaque, mengatakan bahwa penunjukan ElBaradei akan "baik bagi investasi asing yang sangat dibutuhkan Mesir untuk mengisi kesenjangan pembiayaannya." Namun, dia menambahkan hal itu "bukan pertanda yang baik untuk rekonsiliasi, mengingat tingkat antipati antara dirinya dan Ikhwanul Muslimin."

ElBaradei, mantan kepala Badan Energi Atom Internasional atau International Atomic Energy Agency (IAEA), berada di antara tokoh oposisi dan religius yang mengapit Menteri Pertahanan dan Panglima Militer Abdul-Fattah al-Sisi ketika ia mengumumkan penyingkiran Mursi dan menangguhkan draf konstitusi yang disusun kaum Islamis dan menyelenggarakan pemilihan lebih awal.

Pengangkatan ElBaradei akan menjadi pergeseran drastis bagi seorang yang tidak mendapat popularitas luas di kalangan masyarakat Mesir. Banyak orang yang mengasumsikan bahwa ia telah memutuskan untuk keluar dari pemilihan presiden, yang mengecewakan para pendukung liberalnya karena dia tidak mungkin menang.

Sejak kudeta terhadap Mursi, dia membela penangkapan luas para sekutu Ikhwanul Muslimin Mursi dan penutupan jaringan televisi Islam yang terjadi setelah penggulingan presiden itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com