Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Assad Senang Muhammad Mursi Terjungkal

Kompas.com - 04/07/2013, 17:15 WIB
DAMASKUS, KOMPAS.com - Presiden Suriah Bashar al-Assad, Kamis (4/7/2013), menyanjung keberhasilan rakyat Mesir menjungkalkan "politik Islam" di negeri itu sementara dia masih memerangi gempuran oposisi di Suriah.

"Apa yang terjadi di Mesir adalah kejatuhan apa yang kita kenal sebagai Islam politis," kata Assad dalam wawancaranya dengan harian pemerintah Ath Thawra.

"Di manapun, siapapun yang menggunakan agama sebagai landasan politik, atau untuk mengambil keuntungan dari orang lain, pasti akan jatuh," kata Assad.

"Anda tidak bisa membohongi semua orang selamanya, apalagi rakyat Mesir yang sudah memiliki peradaban selama ribuan tahun, dan sangat mendukung pemikiran nasionalis," tambah Assad.

"Setelah satu tahun penuh, kenyataan rakyat Mesir sudah melihat kenyataan. Perilaku Ikhwanul Muslimin membuat rakyat melihat kebohongan yang digunakan sejak revolusi pecah di Mesir," lanjut dia.

Peresiden terguling Mesir, Muhammad Mursi, belum lama ini menyerukan "perang suci" di Suriah dalam sebuah kampanye yang dihadiri para pemimpin Sunni.

Suriah dan Ikhwanul muslimin memang memiliki kebencian sejak lama. Sejak 1980-an, Ikhwanul Muslimin adalah organisasi terlarang di Suriah. Bahkan siapapun yang ketahuan menjadi anggotanya akan dijatuhi hukuman.

Mendiang Hafez al-Assad, ayah Bashar al-Assad, menggunakan kekuatan militer untuk memadamkan pemberontakan Ikhwanul Muslimin. Dalam prosesnya, militer Suriah menewaskan puluhan ribu orang di kota Hama.

Di kota Hama pula, benih-benih perlawanan terhadap Bashar al-Assad tumbuh pda Maret 2011 yang kemudian menjelma menjadi perang saudara yang sudah berlangsung selama dua tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Sumber Sky News
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com