Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Australia Bongkar Sindikat Rumah Bordil Ilegal

Kompas.com - 03/07/2013, 19:14 WIB

MELBOURNE, KOMPAS.com - Polisi Federal Australia (AFP), menangkap lima orang warga Melbourne atas tuduhan sindikat rumah bordil ilegal yang  melibatkan 100 pekerja seks di empat rumah bordil.

Lima warga Melbourne itu ditangkap dalam operasi penggerebekan yang digelar Selasa (2/7/2013), dan telah dikenakan tuduhan atas undang-undang kriminal.

Dalam penggerebekan itu, polisi juga menyita barang-barang senilai sai juta dolar Australia atau sekitar Rp 9 miliar, termasuk sejumlah kendaraan mewah. 

Saat ini, polisi Australia tengah menyelidiki apakah 100 orang pekerja seks wanita di Melbourne itu merupakan korban perdagangan manusia atau perbudakan seks.

Operasi penggerebekan ini merupakan bagian dari Operasi Kitrino yang diluncurkan tahun lalu setelah AFP menerima petunjuk rahasia mengenai aktifitas sindikan bordil ilegal tersebut.

Para pekerja seks yang umumnya berasal dari  negara-negara di Asia Timur itu,  diduga dikelola secara ilegal oleh sindikat yang menerima bagian dari upah mereka.

Polisi menduga sindikat ini beroperasi di luar sistem dan menghasilkan keuntungan lebih dari 500 ribu dolar Australia dalam lima bulan terakhir.

Penyelidik AFP, Ian Bates mengatakan, polisi saat ini kepolisian masih menyelidiki apakah mereka adalah sindikat, tetapi sangat jelas mereka mempekerjakan perempuan-perempuan tersebut tanpa izin.

"Mereka menyediakan nomor rumah bordil bagi pekerja-pekerja seks wanita ini. Mereka juga menerima uang dari jasa yang disediakan dan mereka menyusun jadwal dan menempatkan wanita-wanita itu di sejumlah rumah bordil berbeda," jelasnya.

Para pekerja seks ini juga diberikan akomodasi, dan dikenakan biaya atas rumah tinggal itu dan layanan lainnya seperti taksi,” jelasnya.

Detektif kepolisian Victoria, Rod Jouning meyakini, eksploitasi seks dalam kasus ini tidak biasa.

"Menurut kami,  kasus ini bukan isu yang besar tapi eksploitasi terhadap perempuan-perempuan ini sangat tidak bisa ditolerir,” katanya.

Dr. Caroline Norma, akademisi dari RMIT yang meneliti industri seks di Negara Bagian Victoria menilai masalah ini bercokol karena adanya  model standar bisnis.

"Wanita-wanita ini datang ke Australia dan mendapat tempat di industri bordil ilegal seperti ini dan melebihi izin tinggal mereka, sekali setelah mereka terlibat dalam prostitusi yang dilakukan sindikat maka mucikari dan pengusaha yang menghasilkan uang dari mereka, akan memindahkan mereka melalui jaringan rumah bordil legal untuk dipekerjakan dibawah kontrak,” jelasnya.

Dr. Norma mengatakan kasus ini menunjukan regulasi untuk industri seks yang seharusnya melindungi perempuan tidak berjalan.

"Regulasi tersebut seluruhnya hanya untuk melindungi publik, pajak ataupun industri seks, tapi tidak melindungi perempuan yang bekerja didalam industri tersebut,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com