Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Baru Australia Tolak Komentari Kemerdekaan Papua

Kompas.com - 03/07/2013, 14:48 WIB
Menteri baru Australia bidang bantuan internasional tidak bersedia mengomentari dukungannya di masa lalu bagi kelompok-kelompok yang mengadvokasi kemerdekaan Papua.

Portfolio Menteri Pembangunan Internasional Australia yang baru, Melissa Parke, meliputi antara lain tanggung jawab anggaran bantuan Australia, dan Indonesia merupakan penerima bantuan bilateral terbesar dari Australia.

Dalam wawancara dengan ABC, Parke ditanya apakah ia kaget dengan penunjukannya, mengingat sensitifnya masalah kemerdekaan Papua bagi Indonesia.

"Saya tidak akan membahas persoalan Itu," katanya.

Tahun lalu Melissa Parke termasuk di antara segelintir anggota parlemen dari Partai Buruh yang tidak mengindahkan peringatan Menteri Perdagangan Craig Emerson untuk memboikot suatu event yang mempromosikan perlindungan hak asasi manusia di Papua.

Pemerintah Australia mendukung kesatuan wilayah Indonesia dan berlanjutnya pemerintahan Indonesia di provinsi Papua. Menlu Bob Carr sudah mengatakan tidak banyak dukungan internasional bagi kemerdekaan Papua, dan kekuatan separatis hendaknya tidak diberikan dorongan.

Dalam National Press Club minggu lalu, Menlu Carr mengatakan, "kemerdekaan bagi Papua Barat tidak akan terjadi."

Melissa Parke mengatakan, sebaliknya fokusnya adalah pemberian bantuan Australia bagi kawasan. "Latar belakang saya di bidang HAM sudah banyak diketahui," kata Parke. "Fokus saya adalah pada program bantuan, dan sekarang ini sudah banyak yang dilakukan Australia bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia, misalnya dalam bidang pendidikan."

"Kami membangun dan merenovasi 2.000 sekolah lanjutan pertama dan melatih 300.000 orang kepala sekolah."

Kata Parke, ribuan orang muda Indonesia akan bisa menikmati pendidikan umum dan berkontribusi pada perekonomian dan pemerintahan di kawasan.

Melissa Parke sebelumnya adalah ahli hukum PBB dengan rekor panjang keterlibatan dalam berbagai isu HAM, di antaranya menyangkut perlakuan atas para pencari suaka.

Mengenai perdebatan sekarang ini menyangkut pencari suaka, Parke mengatakan perlu untuk mengambil tindakan yang didasarkan pada kerangka kerja regional. "Ini masalah regional, kita tidak akan bisa menyelesaikannya sendirian. Kita perlu bekerja sama dengan negara-negara di kawasan untuk menyelesaikannya."

Parke mengatakan, Papua New Guinea merupakan prioritas bagi bantuan Australia, mengingat bahwa belum ada Millennium Development Goals (MDGs) yang sudah dipenuhi di negara itu.

"Kita tahu PNG menghadapi masalah yang menyangkut kesetaraan jender, kekerasan dalam rumah tangga, kemampuan baca tulis, dan kesehatan," katanya. "Kita tahu bahwa perempuan di PNG lebih dari 200 kali lebih besar kemungkinannya meninggal akibat kondisi yang berkaitan dengan kehamilan dan melahirkan."

Pelatihan dukun beranak merupakan salah satu aspek dalam kebijakan bantuan Australia di PNG.

Parke berpendapat banyak yang perlu dilakukan di kawasan. "18 dari 20 negara tetangga terdekat Australia adalah negara sedang berkembang," katanya. "Seluruh kawasan ini merupakan wilayah prioritas."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com