Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Al Qaeda Habiskan Ribuan Dollar AS untuk Jasa PSK

Kompas.com - 03/07/2013, 11:26 WIB
KOMPAS.com — Petinggi Al Qaeda kelahiran Amerika Serikat, Anwar al-Awlaki, menghabiskan ribuan dollar AS untuk jasa para pekerja seks saat dia berkeliling di negeri itu untuk menyebarkan ajaran fundamentalnya.

FBI, yang melacak pergerakan Al-Awlaki, memantau saat dia setidaknya tujuh kali bertemu pekerja seks komersial (PSK) di wilayah Washington DC antara November 2001 dan Februari 2002. Demikian menurut sejumlah dokumen rahasia FBI yang bocor ke Judicial Watch, sebuah kelompok pemantau konservatif, dan telah diperoleh Fox News.

FBI memperkirakan Al-Awlaki menghabiskan 2.300 dollar AS untuk jasa PSK di Washington saja. Dia juga diyakini telah membayar jasa PSK ketika melakukan perjalanan ke Florida. Fox News, Selasa (2/7/2013), melaporkan bahwa dokumen tersebut menunjukkan bahwa para agen FBI melacak sejarah Al-Awlaki bersama para perempuan escort tersebut setelah serangan 11 September di New York dan Washington.

Al-Awlaki telah tewas dalam sebuah serangan pesawat tak berawak AS di Yaman pada September 2011 setelah ia dimasukkan ke daftar orang yang harus dibunuh oleh CIA. Pemerintah AS mengatakan bahwa dia mendorong tersangka penembakan di Fort Hood, Nidal Malik Hasan, dan membantu rencana serangan bom pakaian dalam yang gagal oleh Umar Farouk Abdulmutallab di dalam pesawat yang menuju Detroit pada 25 Desember 2009.

Nama Al-Awlaki dikaitkan dengan "puluhan" rencana teroris dan disebut sebagai perekrut utama untuk Al Qaeda cabang Yaman.

FBI mewawancarai beberapa dari perempuan yang dia bayar untuk berhubungan seksual. Seorang PSK mengatakan kepada para agen FBI bahwa pada suatu hari ia mempunyai janji pada pukul 17.00 dengan pria itu. Ketika Al-Awlaki tiba di depan kamar perempuan itu, "Dia melihat melalui lubang 'intip' ... dan berpikir bahwa pria itu tampak seperti Osama bin Laden". Al-Awlaki dilaporkan membayar 400 dollar AS untuk berhubungan seksual dengan perempuan tersebut. PSK itu menggambarkan Al Awlaki sebagai seseorang yang "sangat sopan".

Pertemuan tersebut terjadi di sebuah hotel di Washington pada 4 Februari 2002, sehari sebelum ia diundang untuk makan siang dan presentasi di Pentagon.

PSK lain mengatakan kepada FBI bahwa Al-Awlaki membayarnya sebesar 300 dollar AS demi menyaksikan "perempuan itu melakukan adegan erotis dan merangsang dirinya sendiri" pada Desember 2001. Mereka bertemu lagi untuk kegiatan yang sama pada Januari 2002.

Kegemaran Al-Awlaki akan jasa PSK membawa kembali ingatan pada laporan lain bahwa beberapa pembajak pesawat pada serangan 9/11 pergi ke Las Vegas. Di sana mereka membayar jasa penari telanjang di strip clubs sebelum serangan 11 September itu.

Laporan terbaru itu memperlihatkan wajah ganda Al-Awlaki. Walau mengajarkan ajaran  fundamental, di sisi lain ayah lima anak itu juga punya sejarah membayar jasa PSK.

Laporan itu juga memunculkan pertanyaan tentang hubungan Al-Awlaki dengan Pemerintah AS. Pada tahun-tahun sebelum ia secara terbuka dikaitkan dengan Al Qaeda dan ditargetkan harus mati oleh Pemerintah AS, Awlaki secara bergantian disambut dan diselidiki pihak yang berbeda di otoritas AS terkait hubungannya dengan kelompok radikal dan kegemarannya pada PSK. Namun, tidak ada indikasi dia pernah dikenai tuduhan.

Hal itu menyebabkan Presiden Judicial Watch, Tom Fitton, mempertanyakan mengapa pria itu sepertinya punya "status dilindungi" di AS.

Salah satu dokumen yang diperoleh Judicial Watch menggambarkan apa yang dilukiskan kelompok itu sebagai sebuah "catatan database komputer" yang diambil pada Februari 2002, sebelum makan siangnya yang terkenal di Pentagon itu. Catatan itu mencantum nama Awlaki dan memasukkan peringatan untuk "mendekati dengan hati-hati", mendaftarkan dia di bawah judul "anggota organisasi teroris".

Fitton mengatakan, dokumen-dokumen baru itu menimbulkan pertanyaan tentang hubungan antara Awlaki dan Pemerintah AS. "Seseorang sah-sah saja menyimpulkan bahwa dalang Al Qaeda itu punya semacam 'status dilindungi' dari pemerintah kita, walau ada kegiatan teroris dan kriminalnya," kata Fitton. "Kami tahu beberapa hari setelah serangan terhadap World Trade Center bahwa (Awlaki) merupakan sosok yang berbahaya, jadi mengapa Pemerintah (AS) memerlukan waktu sepuluh tahun untuk menyeretnya ke pengadilan?"

Fox News melaporkan, pihaknya telah meminta komentar dari FBI, khususnya tentang mengapa Al-Awlaki tampak tidak diadili dan apakah informasi tentang dirinya telah dibagi dengan Pentagon. Namun, FBI belum memberikan komentar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber FOX NEWS
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com