Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/07/2013, 00:14 WIB
MOSKWA, KOMPAS.com — Pembocor data intelijen AS, Edward Snowden, Senin (1/7/2013), memasukkan permohonan suaka politik kepada Pemerintah Rusia. Demikian penjelasan seorang pejabat Kemenlu Rusia di Bandara Sheremetyevo, Moskwa.

"Pada Minggu (30/6/2013), pukul 18.30 (01.00 WIB), warga Inggris, Sarah Harrison, muncul di kantor konsulat di bandara Sheremetyevo dan memasukkan permintaan suaka politik dari Snowden," kata seorang konsuler di bandara Sheremetyevo, Kim Shevchenko.

Sarah Harrison adalah pegawai kelompok anti-kerahasiaan Wikileaks, yang menemani Snowden dalam perjalanan dari Hongkong beberapa hari lalu.

Mantan pekerja kontrak Badan Keamanan Nasional (NSA), Edward Snowden, menjadi pelarian sejak membocorkan data penyadapan telepon dan internet yang dilakukan NSA yang disebut program Prism kepada harian The Guardian dan The Washington Post awal Juni lalu.

Dia awalnya terbang ke Hawaii, lalu ke Hongkong. Setelah itu, dia diizinkan meninggalkan kota itu, yang oleh pejabat Hongkong disebut sebagai kesalahan administrasi yang dilakukan Amerika Serikat.

Snowden sebelumnya akan menuju Kuba, tetapi saat transit di bandara Sheremetyevo, Moskwa, Snowden tidak naik kembali ke pesawat tujuan Havana, Kuba.

Sejak saat itu, dia berada di zona transit bandara tersebut. Namun, Pemerintah Rusia menolak untuk menyerahkan Snowden ke tangan Pemerintah AS.

Rusia beralasan, selama masih berada di zona transit bandara, secara resmi, Snowden belum memasuki wilayah Rusia sehingga aparat Rusia tak memiliki hak untuk bertindak.

Namun, Ketua Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Patrushev, mengatakan, Presiden Vladimir Putin dan Barack Obama kini memerintahkan badan intelijen Rusia FSB dan FBI untuk mencari solusi kebuntuan ini.

"Tentu saja mereka (Putin dan Obama) tak memiliki solusi yang bisa diterima kedua pihak. Jadi, mereka meminta Direktur FSB Alexander Bortnikov dan Direktur FBI Robert Mueller untuk mencari solusi," ujar Patrushev kepada stasiun televisi Rossiya 24.

Sementara itu, Presiden Putin dalam sebuah jumpa pers mengatakan, semua pihak harus menyerahkan masalah ini kepada "para profesional".

"Snowden bebas untuk pergi ke mana saja. Namun, jika dia berniat tinggal di Rusia, dia harus menghentikan pekerjaannya yang menyakiti kawan Amerika kami. Saya tahu pernyataan saya ini terdengar aneh," ujar Putin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com