Klaim Snowden yang kini masih dalam pelarian itu dimuat koran mingguan Jerman, Der Spiegel, yang nampaknya laporan ini akan memicu ketegangan antara AS dan Uni Eropa.
Apalagi salah seorang pejabat senior Jerman telah menuduh AS menggunakan metode "Perang Dingin" melawan para sekutunya sendiri.
Salah satu dokumen Snowden yang diperoleh Der Spiegel menggambarkan bagaimana Badan Keamanan Nasional (NSA) memasang mikrofon di dalam bangunan yang menjadi tempat kantor perwakilan Uni Eropa di Washington DC.
Dokumen dengan status "sangat rahasia" itu tertanggal November 2010 itu juga memaparkan bahwa jaringan komputer Uni Eropa juga sudah disusupi untuk mendapatkan akses terkait surat-surat elektronik rahasia dan berbagai dokumen internal.
Tak hanya itu, delegasi Uni Eropa di PBB juga menjadi "korban" penyadapan serupa dan dokumen itu menyebut Uni Eropa sebagai "target". Demikian laporan Der Spiegel.
Selain di Washington DC, penyadapan NSA juga dilakukan di 27 kartor perwakilan negara-negara anggota Uni Eropa di Brussels, Belgia.
Der Spiegel kemudian menghubungkan penyadapan yang dimuat dokumen rahasia Snowden dengan kejadian "lebih dari lima tahun lalu" saat para pakar keamanan Uni Eropa menemukan alat penyadap telepon dan internet di Gedung Justus Lipsius.
Pada 2003, Uni Eropa mengumumkan, telah menemukan penyadap telepon di gedung itu yang menjadikan kantor-kantor perwakilan beberapa negara, termasuk Inggris, Perancis, dan Jerman sebagai sasaran.
Parlemen Uni Eropa Martin Schulz menuntut penjelasan detil dari Amerika Serikat terkait kabar tak mengenakkan ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.