Tentu saja, pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Jika indeks polutan tiba-tiba kembali melesat mencapai level yang membahayakan, sekolah akan langsung dibubarkan.
“Kegiatan di luar kelas, seperti olahraga akan terus disesuaikan, jika indeks polutan melewati angka 100, maka kegiatan tidak akan dilaksanakan, jam sekolah juga dapat diperpendek,” kata pernyataan kementerian itu.
Jendela kelas sangat dianjurkan untuk ditutup dan pendingin ruangan (AC) sebaiknya dinyalakan mengingat angka indeks polutan masih tergolong tidak stabil. Sebagai langkah pencegahan jika kondisi kabut sangat buruk, setiap sekolah harus memiliki ruangan yang dilengkapi AC dan air purifier. Dengan itu, guru ataupun murid yang memiliki sejarah gangguan pernafasan atau paru-paru dapat segera dilarikan ke ruangan ini sebagai bentuk pengobatan pertama.
MOE juga menambahkan agar orangtua bersiap-siap jika sekolah kembali ditutup. Kondisi kabut bisa saja memburuk, orangtua akan diinformasikan paling lambat jam 6 sore melalui telepon atau SMS. Menteri Muda Pendidikan, Indranee Rajah, memahami keadaan bisa runyam dan membingunkan jika sebentar-bentar dibuka dan ditutup. Namun, beliau menambahkan, kesehatan dan keselamatan siswa merupakan hal yang paling utama.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.