Situs berita Asiaone melaporkan, sepanjang pekan ini sejumlah pusat layanan kesehatan menerima 3.853 kasus kesehatan yang berhubungan dengan asap.
Angka ini meningkat tajam dari pekan sebelumnya yang hanya 3.307 kasus.
Sebagai contoh Poliklinik Singhealth melaporkan, kasus pasien penderita asma melesat dari 620 ke 890 orang.
Demikian juga untuk gangguan iritasi mata juga meningkat dari 200 ke 280 penderita.
Peningkatan juga dilaporkan untuk pasien yang menderita gangguan saluran pernafasan dan bronkitis.
“Batuk saya biasanya sembuh dalam 2-3 hari dengan bantuan obat, namun kali ini kelihatannya asap membuat pemulihan saya terganggu,” tutur Rohane Mohamed Yusof, seorang karyawati.
Dr Lyn James, direktur bagian epidemiologi Kementerian Kesehatan Singapura menjelaskan, peningkatan pasien ini merupakan hal yang wajar.
Lyn menjelaskan bahwa institusi kesehatan seperti poliklinik sudah sangat siap dan sejauh ini masih mampu menangani peningkatan jumlah pasien.
Persediaan masker N95 juga masih memadai. Namun, Dr Lyn menambahkan masker yang berukuran lebih kecil kelihatannya tidak cocok untuk digunakan anak-anak.
“Masker ini khusus dipersiapkan untuk orang dewasa yang berukuran lebih kecil, jadi jelas tidak akan efektif untuk anak-anak,” paparnya.
Dr Lyn menambahkan, yang terbaik bagi anak-anak saat ini adalah tinggal di dalam rumah dan mengurangi aktivitas luar rumah. (K70-12)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.