Serangan bom itu terjadi pada Kamis (27/6/2013) malam di sejumlah kafe di kawasan Sunni di Baghdad, pusat kota Baquba, dan sebuah kota kecil di sebelah selatan ibu kota Irak itu.
Serangan bom ini terjadi di tengah kebuntuan politik yang menjerat Irak dan aksi unjuk rasa minoritas warga Sunni.
Di Baquba, salah satu kota paling berbahaya di Irak, sebuah bom mobil meledak di dekat sebuah kafe di pusat kota. Saat warga berdatangan membantu korban, bom kedua meledak.
Akibat serangan dua bom itu, 12 orang meninggal dunia dan 35 orang lainnya luka. Demikian informasi yang diperoleh dari sejumlah petugas keamanan dan kesehatan di Baquba.
Di hari yang sama, di kawasan Adhamiyah, Baghdad, yang dihuni sebagian besar warga Sunni, sebuah bom meledak di dekat sebuah kafe dan menewaskan empat orang dan melukai 14 orang.
Masih di kota Baghdad, sebuah serangan menewaskan seorang tukang cukur dan melukai sembilan orang lainnya. Tak cukup di dua kota, dua buah bom lain meledak di kota Jbela di sebelah selatan Baghdad, melukai tiga orang warga.
Sejak awal tahun ini, aksi kekerasan terus meningkat di Irak, berbarengan dengan berbagai aksi unjuk rasa yang dilakukan warga minoritas Sunni yang merasa didiskriminasikan oleh pemimpin dengan dominasi Syiah.
Sejumlah analis mengatakan, kegagalan Pemerintah Irak menyelesaikan akar masalah unjuk rasa memberi ruang bagi kelompok-kelompok garis keras untuk beraksi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.